AS-Pakistan, Tudingan Standar Ganda Ikut Memperkeruh

AS-Pakistan, Tudingan Standar Ganda Ikut Memperkeruh
AS-Pakistan, Tudingan Standar Ganda Ikut Memperkeruh
Dia menilai Pakistan terlalu tak berdaya menghadapi AS. Padahal, AS tidak pernah sungkan menginjak harga diri Pakistan, seperti saat Operasi Tombak Neptunus pada Mei lalu. Fakta bahwa pemerintahan Presiden AS Barack Obama tak berkoordinasi dengan Pakistan terkait operasi di Abbottabad membuat para pejabat militer negara tersebut kecewa. Terutama Jenderal Ashfaq Pervez Kayani selaku pimpinan tertinggi AD Pakistan. Dia kecewa kepada Kepala Staf Gabungan AS Laksamana Mike Mullen yang di depan media selalu mengklaim berteman baik dengan Kayani.

"Bagaimana bisa teman baik tidak saling memberi tahu soal operasi perburuan penting seperti itu," ujar Shehzad mengacu pada misi rahasia di Abbottabad. Kritik publik membuat Kayani terdiam. Tapi, pemerintah Pakistan yang kadung kecewa dengan sikap AS lantas memanggil Kayani. Dia pun dicecar berbagai pertanyaan terkait operasi Navy SEALs tersebut. Dia bahkan dipaksa mengurangi intensitas kerja sama militer dengan AS pasca operasi tersebut.

Desakan dari pemerintahan Presiden Asif Ali Zardari itu membuat Kayani merevisi program latihan militer di antara dua negara. Beberapa waktu lalu, dia mengurangi jumlah personel senior militer AS yang berperan sebagai pelatih dalam misi tersebut. Pemulangan para pelatih militer itu membuat AS naik darah. Puncaknya, AS menunda bantuan militer terhadap Pakistan. Bantuan yang urung dikirimkan itu mencapai USD 800 juta (sekitar Rp 6,8 triliun).

Sebenarnya, sebelum militer dan pemerintah Pakistan kecewa terhadap AS, rakyat negeri itu sudah lebih dulu merasakan. Sejak AS tak henti membombardir perbatasan Pakistan dan Afghanistan serta menewaskan banyak warga sipil tak berdosa, publik sudah berteriak. Belakangan, mereka kehilangan simpati terhadap AS. Bahkan, 70 persen warga Pakistan menganggap AS sebagai musuh.  (WSJ/MMN/hep/dwi)

ISLAMABAD - Operasi Tombak Neptunus (Operation Neptune Spear), yang ditandai dengan tewasnya Osama Bin Laden, bukan satu-satunya hal yang menyulut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News