As'ad Ali Menarik Diri, Kiai Said Pimpin PBNU Lagi

As'ad Ali Menarik Diri, Kiai Said Pimpin PBNU Lagi
Suasana pleno dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Jombang, Kamis (6/8) dini hari setelah terpilihnya KH Ma'ruf Amin sebagai rais aam syuriah dan KH Said Aqil Siradj sebagai ketua tanfidziyah atau ketua umum PBNU periode 2015-2020. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Pleno pemilihan ketua tanfidziyah atau ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam pleno di Alun-Alun Jombang, Jawa Timur yang digelar Rabu (5/8) malam akhirnya tuntas Kamis (6/8) dini hari. Kiai Said Aqil Siradj kembali ditetapkan sebagai ketua umum PBNU 2015-2020.

Kiai Said melenggang untuk memimpin PBNU dalam 5 tahun ke depan setelah pesaing terdekatnya, KH As’ad Ali mengundurkan diri. Dalam pleno yang dipimpin KH Ahmad Muzzaki itu awalnya muncul 6 nama yang diusulkan sebagai calon ketua umum PBNU.

Berdasarkan usulan muktamirin pemilik suara di muktamar, nama Kiai Said Aqil mendapat 287 dukungan. Posisinya diikuti Kiai As’ad (107 suara) dan KH Sholahuddin Wahid (10 suara). Tiga nama lainnya adalah Hilmi Muhammadiyah (3 suara), serta KH Said Halan dan KH Adnan masing-masing 1 suara.

Sesuai ketentuan syarat minimal 99 dukungan, maka hanya KH Said dan KH As'ad yang berhak maju untuk pemilihan di putaran kedua. Namun, sebelum putaran kedua dimulai tiba-tiba Kiai As’ad naik ke panggung dan mengambil mikrofon.

Seketika Kiai As’ad menyatakan mundur dari pencalonan dan memilih mendukung Kiai Said untuk ditetapkan sebagai ketua umum tanfidziyah PBNU tanpa pemilihan untuk putaran kedua lagi. "Saya kalah pintar, kalah pengalaman dari Kiai Said. Sekali lagi terima kasih, kehadiran saya tetap sebagai warga NU dan akan tetap membantu beliau (Kiai Said, red) dalam situasi yang sulit seperti ini," kata As'ad di depan muktamirin.

Selanjutnya, KH Ahmad Muzakki yang memimpin pleno juga membacakan rusat dari KH Mustofa Bisri alias Gus Mus yang tak bersedia menjadi rais aam syuriah sebagaimana keputusan tim ahlul halli wal aqdi (AHWA). Namun, karena tim AHWA juga sudah memutuskan KH Ma’ruf Amin sebagai wakil rais aam syuriah NU, maka pleno langsung menetapkan  ketua bidang fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu sebagai rais aam syuriah menggantikan Gus Mus.

"Kami telah menerima surat ketidaksediaan KH Mustofa Bisri menjadi rais aam periode 2015-2015. Maka KH Ma’ruf Amin ditetapkan jadi rais aam masa khidmat 2015-2015," kata Kiai Muzakki.

Demikian pula untuk ketua tanfidziyah, maka pleno langsung menetapkan Kiai Said sebagai Ketua Umum PBNU periode 2015-2020. "Sehubungan dengan kesediaan beliau (As'ad) mendukung KH Said Aqil Siradj, maka kami menetapkan KH Ma’aruf Amin sebagai rais aam dan KH Said Aqil Siradj sebagai ketua umum tanfidziyah PBNU," tegasnya.

JAKARTA - Pleno pemilihan ketua tanfidziyah atau ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam pleno di Alun-Alun Jombang, Jawa Timur yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News