ASEAN Tekan Myanmar Akhiri Rusuh Rohingya

ASEAN Tekan Myanmar Akhiri Rusuh Rohingya
ASEAN Tekan Myanmar Akhiri Rusuh Rohingya
Dia memerkirakan para pemimpin ASEAN mengangkat isu Myanmar, yang juga menjadi anggota blok negara Asia Tenggara itu, selama pembicaraan bilateral. Para pemimpin ASEAN berkomitmen untuk mereduksi konflik internal guna memuluskan rencana penyatuan zona ekonomi di kawasan pada 2015.

Kerusuhan pecah di Myanmar selama sepekan pada Juni lalu hingga menewaskan sedikitnya 80 orang. Kekerasan kembali terjadi akhir Oktober lalu dan menyebar ke hampir seluruh wilayah di Rakhine. Sejumlah saksi menyatakan bahwa ratusan warga etnis Buddha Rakhine menyerang permukiman dan desa-desa Muslim Rohingya dengan bom molotov, pedang, dan senjata api.

Sekitar 4.700 rumah di 42 desa rusak akibat kekerasan tersebut. Data itu berasal dari laporan resmi pemerintah Myanmar, yang dikompilasi sejumlah lembaga PBB. Investigasi yang dilakukan Reuters menunjukkan adanya serangan terorganisasi oleh kelompok nasionalis Rakhine yang terkait dengan partai politik berkuasa di sana. Selain itu, ada indikasi bahwa serangan terorganisasi terjadi akibat hasutan biksu Buddha. Sebagian saksi lain juga menyebut bahwa aparat keamanan setempat ikut menyulut serangan terhadap etnis Muslim Rohingya.

Data statistik resmi menyebutkan, lebih dari 97 persen di antara 36.394 orang yang mengungsi untuk menghindari kekerasan terbaru di sana adalah warga Muslim. Sebagian besar di antara mereka kini tinggal di tempat pengungsian, dan bergabung dengan 75 ribu pengungsi lainnya (terutama Rohingya) yang lebih dulu tiba pada Juni lalu.

PHNOM PENH--Konflik komunal dan sektarian yang terjadi di Negara Bagian Rakhine, barat Myanmar, menjadi salah satu fokus perhatian para pemimpin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News