Asmara Berujung Maut, Beginilah Alung Menganiaya Wulan di Hotel Itu, Innalillahi

Asmara Berujung Maut, Beginilah Alung Menganiaya Wulan di Hotel Itu, Innalillahi
Tersangka RAS (20) alias Alung di samping Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso (kiri) di Mapolresta Bogor Kota pada Selasa (5/12). Foto: ANTARA/Linna Susanti

Ketika Fathur tiba di rumah Wulan hujan lagi turun. Bogor selalu hujan di musim seperti ini. Fathur belum bisa langsung wawancara. Masih ada tahlilan.

Selesai tahlilan, Fathur mengobrol dengan ayah-ibu Wulan. Mereka bercerita bahwa Wulan itu anak manja. Sehari sebelum tewas makan saja minta disuapi ibunya. Dia juga tidak mau makan kalau tidak disediakan di meja.

Rumah orang tua Wulan itu di dalam gang yang sangat sempit, kelok-kelok dan naik turun. Rumah orang tua Wulan hanya selebar 3,5 meter. Sang ayah memang kerja serabutan, termasuk sering jadi tukang parkir.

Wulan sendiri tamatan SMA di swasta di Bogor. Awalnya dia kerja di toko baju. Lalu di resto mi udon. Pindah lagi ke Transmart. Tidak lama. Transmart tutup. Dia menganggur.

"Alunglah yang mencarikan kerja berikutnya: di karaoke dekat ruko yang dia jaga," ucap Dahlan.

Sekalian Alung bisa mengawasi Wulan dari dekat. Wulan tidak boleh punya teman laki-laki. Di HP pun tidak boleh punya nomor laki-laki kecuali ayahnya dan Alung. Dia sering periksa HP Wulan.

Konon Wulan jenis wanita yang tidak suka laki-laki seperti itu. Namun, dia juga takut pada Alung.(dis/jpnn.com)

Beginilah Alung menganiaya kekasihnya Wulan di sebuah hotel di Bogor, hingga wanita muda itu tewas. Asmara berujung maut.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News