Asosiasi Ojek Online Pilih PPKM Mikro ketimbang Lockdown

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi pengemudi ojek online Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia mendukung langkah pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro. Langkah itu dinilai baik untuk menekan penularan covid-19.
Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, langkah penerapan PPKM mikro dinilai lebih baik ketimbang lockdown. Para pengemudi ojek online kata Igun masih diperbolehkan melakukan aktivitasnya secara normal.
"Selagi langkah-langkah yang ditempuh tidak membatasi ruang gerak ojek online kami mendukung," kata Igun saat dihubungi, Kamis, 24 Juni 2021.
Igun mengakui, saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total awal tahun 2020 pendapatan para pengemudi ojek online turun drastis. Saat itu, pengemudi tidak boleh mengangkut penumpang.
Oleh karena itu ia berharap tidak ada penutupan akses bagi ojek online untuk antar jemput penumpang, barang, hingga pemesanan makanan selama PPKM berlangsung.
"Waktu PSBB total pendapatan turun 80-90 persen," ujar Igun.
Menurut Igun, para ojek online berpartisipasi menjalankan roda perekonomian masyarakat. Serta membatu masyakarat yang sedang menjalankan pekerjaan.
Igun mencontohkan seperti pegawai yang sedang bekerja dari rumah dan pembatasan-pembatasan dari berbagai sektor.
Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, langkah penerapan PPKM mikro dinilai lebih baik ketimbang lockdown
- Ekonom Respons soal Wacana Ojol jadi Karyawan Tetap
- Ekonom Ini Menilai Komisi Ojol tak Perlu Diatur Pemerintah
- Kurir Pengirim Paket Kepala Babi ke Kantor Tempo Diperiksa Polisi, Begini Hasilnya
- Grab Indonesia Klarifikasi soal Pemberian BHR Rp 50 Ribu ke Mitra Pengemudi
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu
- Driver Ojol Protes Dapat Bonus Rp50 Ribu, Wamenaker: Mereka Cuma Pekerja Sambilan