Astaga, Malcolm Sering Begituan dengan Lumba-Lumba
Minggu, 22 Maret 2020 – 08:30 WIB

Malcolm Brenner. Foto: Coffee and Celluloid Productions
Cinta di dalam dada Malcom tumbuh. Dadanya selalu bergetar setiap berdekatan dengan mamalia itu.
Apalagi Malcolm mengaku selalu dirayu oleh Dolly. Peristiwa ehem-ehem terjadi ketika taman hiburan ditutup pada suatu malam.
Saat itu Malcolm heyaaa-heyaaa dengan lumba-lumba untuk kali pertama. Apakah Malcolm mengada-ada dengan cerita dalam novelnya?
Tidak. Malcolm justru menjadikan novelnya sebagai alat untuk membangun kesadaran masyarakat.
“Saya menulis buku ini untuk lumba-lumba. Sebab, kita sering salah memperlakukannya dengan menempatkan mereka di tempat yang salah,” ujar Malcolm. (jos/jpnn)
Ini kisah tentang cinta yang sangat di luar logika. Cinta yang sangat susah dibayangkan, bahkan mungkin majenun. Cinta antara manusia dan lumba-lumba
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3