Astaga, Malcolm Sering Begituan dengan Lumba-Lumba

Astaga, Malcolm Sering Begituan dengan Lumba-Lumba
Malcolm Brenner. Foto: Coffee and Celluloid Productions

Cinta di dalam dada Malcom tumbuh. Dadanya selalu bergetar setiap berdekatan dengan mamalia itu.

Apalagi Malcolm mengaku selalu dirayu oleh Dolly. Peristiwa ehem-ehem terjadi ketika taman hiburan ditutup pada suatu malam.

Saat itu Malcolm heyaaa-heyaaa dengan lumba-lumba untuk kali pertama. Apakah Malcolm mengada-ada dengan cerita dalam novelnya?

Tidak. Malcolm justru menjadikan novelnya sebagai alat untuk membangun kesadaran masyarakat.

“Saya menulis buku ini untuk lumba-lumba. Sebab, kita sering salah memperlakukannya dengan menempatkan mereka di tempat yang salah,” ujar Malcolm. (jos/jpnn)

Ini kisah tentang cinta yang sangat di luar logika. Cinta yang sangat susah dibayangkan, bahkan mungkin majenun. Cinta antara manusia dan lumba-lumba


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News