Astra Salip BRI

Astra Salip BRI
Astra Salip BRI

Secara sektoral, saham ASII memang menarik meskipun masih menjadi salah satu penggerak utama tanpa diimbangi saham lain di sektor sejenis. Berbeda dengan saham di sektor keuangan dan properti yang kekuatannya hampir merata sehingga kenaikan saham dan nilai transaksi di sektor keuangan dan properti jauh lebih tinggi.

Ayub menyarankan, yang perlu menjadi penilaian adalah bukan dari besarnya transaksi saham semata. Yang lebih penting untuk dilihat adalah bagaimana arah tren pergerakan sahamnya. "Harus dilihat trennya ke mana. Kalau kemudian turun ya percuma," tegasnya.

Pihaknya juga mengamati tren penurunan kepemilikan saham oleh pihak institusi yang notabene investor asing. Belakangan ini, kata Ayub, trennya terus turun padahal mayoritas yang mentransaksikan saham-saham berkapitalisasi pasar besar adalah investor institusi.

"Saya cermati, dari institusi banyak yang keluar. Jadi katakanlah tadinya kepemilikannya 25 persen sampai 30 persen sekarang turun jadi 20 persen. Kita jadi curiga. Harus hati-hati," sarannya.

Harry Su, Head of Equity Research PT Bahana Securities, mengatakan pergerakan saham-saham unggulan dari sektor perbankan sepanjang kuartal I sangat positif. Hal ini didorong katalis positif yaitu tetapnya suku bunga acuan (BI rate) sebesar 7,5 persen dan data makroekonomi Indonesia dalam tiga bulan terakhir membaik.

Selain itu, investor dinilai cukup agresif mengakumulasi saham perbankan berskala besar setelah melihat realisasi kinerja keuangan sepanjang 2013 lalu yang jauh di atas ekspektasi. Misalnya, kinerja BBRI sepanjang 2013 lalu mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 14 persen menjadi Rp 21,35 triliun dibandingkan periode yang sama 2012. (JP)

Nilai Transaksi Saham Bulanan dan Kumulatif Januari - Maret 2014:
Maret:
ASII Rp 9,61 triliun (6,51 persen)
BBRI Rp 8,56 triliun (5,80 persen)
BMRI Rp 7,78 triliun (5,27 persen)
TLKM Rp 6,85 triliun (4,64 persen)
BTPN Rp 6,40 triliun (4,34 persen)

Februari:
BBRI Rp 9,18 triliun (8,16 persen)
ASII Rp 6,59 triliun (5,86 persen)
BMRI Rp 6,33 triliun (5,63 persen)
TRAM Rp 5,90 triliun (5,25 persen)
TLKM Rp 5,38 triliun (4,79 persen)

JAKARTA - Saham PT Astra International Tbk (ASII) kembali menjadi primadona di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sempat melorot ke urutan empat pada awal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News