Astra Seriusi Bisnis Listrik dan Tambang Emas
Dua di antaranya adalah pembangkit listrik di wilayah Kalimantan dan satu pembangkit di wilayah Bangka Belitung.
Total kapasitasnya sebesar 900 megawatt dengan nilai investasi Rp 18 triliun. ’’Kami masih bidding (proses tender) untuk bisa mendapatkan proyek-proyek itu,’’ ujar Iwan.
Jika sejumlah proyek tersebut bisa diraih, perseroan berencana menggandeng mitra berpengalaman dalam bidang itu.
Terlebih, nilai proyeknya ditaksir menelan investasi cukup tinggi.
’’Untuk 1.000 mw, nilai investasinya USD 2 miliar. Skemanya konsorsium, baik dengan perusahaan lokal maupun Tiongkok,’’ jelasnya.
Proyek pembangkit listrik lain yang tengah digarap perseroan adalah pembangkit listrik bertenaga batu bara 2 x 15 mw.
Untuk proyek tersebut, perusahaan yang sebelumnya berfokus di penjualan alat berat dan kontraktor tambang batu bara itu menyiapkan dana sekitar USD 30 juta atau sekitar Rp 391,8 miliar.
UNTR juga sedang mendanai proyek pembangkit listrik Tanjung Jati yang berkapasitas 2 x 1.000 mw.
BOGOR – Grup Astra serius menggarap bisnis pertambangan emas melalui anak usahanya, PT United Tractors Tbk (UNTR). Perusahaan alat berat dan
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram
- Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024
- Stimuno Kembali Raih Penghargaan Top Brand For Kids Awards