Asumsi APBN Berpeluang Direvisi
Menyusul Melambungnya Harga Minyak Dunia
Senin, 07 Maret 2011 – 17:47 WIB
JAKARTA — Pemerintah mulai melihat peluang untuk mengubah asumsi makro ekonomi dalam APBN 2011. Dampak kenaikan harga minyak dunia dinilai berpengaruh cukup besar terhadap harga minyak Indonesia (ICP). Karenanya, ada tiga hal penting yang harus dijaga oleh pemerintah. Pertama, penerimaan negara dari penjualan minyak harus dijaga dari target produksi minyak dalam negeri. "Untuk itu, jangan sampai meleset (target) produksi minyak kita," kata Hatta.
Saat ini, harga minyak dunia sudah menyentuh level USD103 per barel, sedangkan dalam asumsi makro hanya ditargetkan USD80 per barel. "Peluang-peluang itu bisa saja terjadi. Makanya kita lihat seperti apa perkembangan harga minyak ini. Kalau harga minyak ini terus tinggi, maka beban subsidi kita pasti membengkak," kata Menteri Koordinator bidang perekonomian, Hatta Rajasa pada wartawan di Jakarta, Senin (7/3).
Baca Juga:
Jika risikonya mengarah pada melonjaknya beban subsidi, kata Hatta, maka pemerintah harus ekstra hati-hati. Penambahan beban subsidi sama artinya dengan menambah beban negara.
Baca Juga:
JAKARTA — Pemerintah mulai melihat peluang untuk mengubah asumsi makro ekonomi dalam APBN 2011. Dampak kenaikan harga minyak dunia dinilai
BERITA TERKAIT
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi