Asumsi APBN Berpeluang Direvisi

Menyusul Melambungnya Harga Minyak Dunia

Asumsi APBN Berpeluang Direvisi
Asumsi APBN Berpeluang Direvisi
Hal penting kedua adalah perlunya segera melakukan penghematan besar-besaran. Penghematan dilakukan bukan hanya pada segi anggaran di Kementrian dan Lembaga (K/L) tapi juga dari segi pengeluaran dan administrasi. Berdasar Instruksi Presiden (Inpres) penghematan anggaran, diharapkan bisa menekan 10 persen anggaran untuk dialihkan pada program prioritas lainnya. Target penghematan dari seluruh KL itu sudah dipatok sekitar Rp20 triliun lebih.

Sedangkan hal penting ketiga adalah, dengan terus memantau perkembangan harga minyak. Karena harga minyak yang kian tinggi, sementara asumsi tidak diubah, maka bisa berpengaruh pada besarnya defisit anggaran. "Inilah yang harus dibicarakan dengan dewan. Tentunya nanti ada penyesuaian di pertengahan (APBN-P). Karena UU APBN pun meniscayakan apabila terjadi perubahan harga sampai 10 persen, dimungkinkan Pemerintah untuk melakukan penyesuaian," kata Hatta.

Meski ada peluang merubah asumsi di APBN 2011, namun pemerintah belum tentu mengambil opsi tersebut. Hatta menegaskan, pemerintah masih terus memantau perkembangan harga minyak dunia karena memang harus berhati-hati saat merubah asumsi.

Presiden SBY juga telah memberikan arahan perihal ini. "Kalau Presiden selalu beri arahan pada para menteri untuk meningkatkan produksi kita. Kemudian juga yang berkaitan dengan pangan, penghematan dan jangan boros energi," kata Hatta.(afz/jpnn)

 JAKARTA — Pemerintah mulai melihat peluang untuk mengubah asumsi makro ekonomi dalam APBN 2011. Dampak kenaikan harga minyak dunia dinilai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News