SBY Prihatin, Harga Minyak Kian Melonjak

Pengaruhi Harga Pangan Hingga Subsidi Listrik

SBY Prihatin, Harga Minyak Kian Melonjak
SBY Prihatin, Harga Minyak Kian Melonjak
JAKARTA — Harga minyak dunia kian meroket tinggi. Terakhir, harga minyak dunia bahkan menyentuh level USD 103 per barel. Padahal dalam asumsi makro APBN 2011, pemerintah hanya menargetkan harga minyak USD 80 per barel. Kondisi inipun menjadi perhatian serius Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

‘’Memang Presiden prihatin dan menyampaikan agar Menteri Perekonomian terus menerus mencermati harga minyak terakhir yang sudah demikian tinggi,’’ kata juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha pada wartawan di Jakarta, Senin (7/3).

Namun, Julian tidak mengungkapkan lebih lanjut langkah-langkah yang diinstruksikan oleh Presiden SBY untu mengantisipasi dampak kenaikan harga minyak dunia. Kata dia, urusan itu diserahkan sepenuhnya kepada Menteri Koordinator bidang perekonomian Hatta Rajasa dan jajarannya.

Pekan lalu saja, krisis di negara-negara Timur Tengah khususnya Libya yang merupakan negara penghasil minyak telah mengakibatkan kenaikan harga minyak yang cukup tinggi. Di pasar New York, Amerika Serikat, harga minyak bahkan mencapai USD115,97 per barel atau naik USD1,18 per barel. Menanggapi hal ini, Menko ekonomi Hatta Rajasa sudah mengungkapkan kekhawatiran pemerintah dengan kondisi melonjaknya harga minyak dunia ini.

JAKARTA — Harga minyak dunia kian meroket tinggi. Terakhir, harga minyak dunia bahkan menyentuh level USD 103 per barel. Padahal dalam asumsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News