SBY Prihatin, Harga Minyak Kian Melonjak
Pengaruhi Harga Pangan Hingga Subsidi Listrik
Senin, 07 Maret 2011 – 14:01 WIB

SBY Prihatin, Harga Minyak Kian Melonjak
Kenaikan harga minyak dunia, diyakini akan mempengaruhi anggaran subsidi. Apalagi kata Menko ekonomi Hatta Rajasa, naiknya harga minyak dunia semakin diperburuk dengan naiknya harga CPO yang mengakibatkan subsidi menjadi membengkak. Solusi satu-satunya yang diharapkan pemerintah adalah dengan menaikkan produksi minyak dalam negeri. Untuk itu seluruh hambatan dalam produksi harus diselesaikan.
‘’Hal-hal yang dinilai menghambat harus diselesaikan (seperti) memutuskan tender yang bertele-tele. Kemudian masalah terkait kontrak yang akan berakhir, harus diberikan kepastian dan keputusan yang cepat. Lalu dari sisi demand (permintaan anggaran) harus berhemat. Jangan dianggap subsidi tidak terbatas dananya,’’ kata Hatta.
Pengamat perminyakan dari Reforminer Institute (Lembaga Kajian Ekonomi Pertambangan dan Energi) Pri Agung Rakhmanto menjelaskan setiap kenaikan harga minyak sebesar 1 dollar AS per barrel di atas asumsi harga jual minyak mentah Indonesia (ICP) dalam APBN 2011 (sebesar 80 dollar AS per barrel) akan menambah penerimaan migas sekitar Rp 2,6 triliun. Namun, tambahan anggaran belanja untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) juga akan melonjak Rp 2,8 triliun. Belum lagi dengan tambahan subsidi listrik sekitar Rp 0,6 triliun.(afz/jpnn)
JAKARTA — Harga minyak dunia kian meroket tinggi. Terakhir, harga minyak dunia bahkan menyentuh level USD 103 per barel. Padahal dalam asumsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bermodal Rp 3 Juta, Sulianto Indria Putra Bisa Kantongi USD 1 Juta
- Minta Keadilan kepada Kemenhub, Driver Ojol: Aplikator Cukup 10 Persen
- Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025 Lima Tahun Beruntun
- Luncurkan Green Movement, Pertamina NRE Teguhkan Komitmen Terhadap Keberlanjutan
- Pameran Rantai Dingin dan Logistik Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka, Ini Targetnya
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda