Pertamax Bisa Disubsidi
Senin, 07 Maret 2011 – 15:34 WIB
JAKARTA — Untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis premium, masyarakat yang mampu diharapkan mengalihkan konsumsi BBM mereka ke jenis Pertamax. Namun bagaimanapun, pemerintah harus bisa mengintervensi harga Pertamax maksimal Rp 8.000 per liter. Untuk itu kata Anggito, pemerintah perlu memikirkan cara untuk bisa menjaga harga Pertamax diangka Rp 8.000. Jika lebih dari harga tersebut, maka tidak ada jalan lain bagi pemerintah dengan memberikan subsidi pada jenis BBM ini guna melindungi pengaturan BBM jenis premium.
Ketua Tim pengkaji pembatasan BBM subsidi, Anggito Abimanyu pada wartawan di Jakarta, Senin (7/3) mengatakan, dari kajian yang dilakukan timnya, harga Pertamax sebesar Rp 8.000 dinilai sesuai dengan hasil survey kemampuan daya beli masyarakat pengguna Pertamax.
Baca Juga:
‘’Jika lebih mahal lagi misalnya harga Rp 9.000, maka percuma saja. Yang seharusnya menggunakan Pertamax, nanti beralih lagi ke premium. Program pembatasan premium justru jadi konflik nanti,’’ tegas Anggito.
Baca Juga:
JAKARTA — Untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis premium, masyarakat yang mampu diharapkan
BERITA TERKAIT
- Amartha Perkuat Komitmen Membangun Ekosistem Finansial Inklusif di Asia Tenggara
- Hanasui Lebarkan Sayap ke Negeri Jiran, Konsisten Tawarkan Produk Harga Terjangkau
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram