Atasi DBD, Pontianak Siapkan Rp1,3 Miliar

Atasi DBD, Pontianak Siapkan Rp1,3 Miliar
Atasi DBD, Pontianak Siapkan Rp1,3 Miliar
Upaya pemerintah sedianya diikuti antisipasi yang dilakukan masyarakat. Justru masyarakat, tegas dia, yang lebih berperan mengantisipasi DBD. Kepada orangtua, Multi mengimbau agar lebih memperhatikan anaknya. "Kalau bayi, balita ditinggalkan harus dipasang kelambu. Begitu juga yang sekolah, sebaiknya menggunakan baju lengan panjang," imbaunya.

Orang tua, lanjutnya, setiap hari harus memeriksa suhu badan anaknnya. Sebab, anak kadang terlihat sehat namun ternyata demam. Jika hal itu dibiarkan dapat mengancam keselamatan jiwanya. "Maka kalau diperiksa oleh orangtua, biar ketahuan. Jangan terlambat membawa anak ke rumah sakit terdekat apabila anak demam," papar Multi.

Korban meninggal karena DBD biasanya karena terlambat mendapat penanganan medis. Ketika panas tiga hari tidak turun, seharusnya masyarakat curiga dan melakukan tes darah. "Jika memang positif demam berdarah, ya harus dirawat," ucapnya.

Dinas Kesehatan Kota Pontianak mencatat hingga pekan kedua 2012 terdapat tujuh kasus DBD. Pada 2009 telah dinyatakan mengalami KLB DBD, dengan 3.187 kasus, sebanyak 62 orang meninggal.

PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak menyiapkan anggaran yang cukup besar untuk antisipasi dan penanganan demam berdarah dangue tahun ini. Nilainya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News