Atasi DBD, Pontianak Siapkan Rp1,3 Miliar
Sabtu, 21 Januari 2012 – 15:44 WIB
Upaya pemerintah sedianya diikuti antisipasi yang dilakukan masyarakat. Justru masyarakat, tegas dia, yang lebih berperan mengantisipasi DBD. Kepada orangtua, Multi mengimbau agar lebih memperhatikan anaknya. "Kalau bayi, balita ditinggalkan harus dipasang kelambu. Begitu juga yang sekolah, sebaiknya menggunakan baju lengan panjang," imbaunya.
Baca Juga:
Orang tua, lanjutnya, setiap hari harus memeriksa suhu badan anaknnya. Sebab, anak kadang terlihat sehat namun ternyata demam. Jika hal itu dibiarkan dapat mengancam keselamatan jiwanya. "Maka kalau diperiksa oleh orangtua, biar ketahuan. Jangan terlambat membawa anak ke rumah sakit terdekat apabila anak demam," papar Multi.
Korban meninggal karena DBD biasanya karena terlambat mendapat penanganan medis. Ketika panas tiga hari tidak turun, seharusnya masyarakat curiga dan melakukan tes darah. "Jika memang positif demam berdarah, ya harus dirawat," ucapnya.
Dinas Kesehatan Kota Pontianak mencatat hingga pekan kedua 2012 terdapat tujuh kasus DBD. Pada 2009 telah dinyatakan mengalami KLB DBD, dengan 3.187 kasus, sebanyak 62 orang meninggal.
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak menyiapkan anggaran yang cukup besar untuk antisipasi dan penanganan demam berdarah dangue tahun ini. Nilainya
BERITA TERKAIT
- Dihantam Gelombang, Kapal Bermuatan Sembako Tenggelam di Perairan Kepulauan Meranti
- Gelombang Tinggi, Kapal Pengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Pulau Rangsang
- Polisi Gelar Rekontruksi Kasus Begal yang Tewaskan Mahasiswi, Kekasih Korban Menangis
- Pangdam Pattimura Melantik Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva Jadi Danrem 151/Binaiya
- Begini Kronologi Kecelakaan Ambulans dan Truk Gandeng di Tol Batang-Semarang
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar