Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro

Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro
Atasi Kebutuhan Mendesak, Bangun Minihidro
Dengan gambaran lokasi seperti itu kesulitan membangun proyek Baliem-2 sudah bisa dibayangkan. Bukan saja tidak ada jalan dari Wamena ke Baliem-2, bahkan tidak ada jalan menuju Wamena itu sendiri. Semua barang harus didatangkan dari Jayapura dengan pesawat. Mulai semen, baja sampai beras dan gula.?

Karena itu, Nasri Sebayang, direktur perencanaan dan teknologi PLN, harus membuat desain Baliem-2 yang tidak umum. Untuk membangun 50 MW tahap I saja, mungkin sampai memerlukan 10 turbin. Ini pun harus dengan cara yang rumit. Sebab, pada dasarnya pesawat menuju Wamena hanya bisa mengangkut turbin berukuran 1 MW. Akan dicoba menggunakan turbin 5 MW dengan cara dipreteli. Pasti tidak mungkin menggunakan turbin lebih besar dari 5 MW seperti di Jawa.

Ide-ide untuk bisa mengangkut ribuan ton material ke Wamena terus kami pikirkan. Apalagi, pertengahan tahun depan fisik proyek Baliem-2, setidaknya jalan akses, sudah harus dimulai.

   

Dalam keadaan kelelahan karena perjalanan pulang ke Wamena ini, kami paksakan berbelok dulu ke arah Sungai Walesi. Yakni, untuk melihat proyek minihidro: pembangkit listrik tenaga air berukuran kecil. Kami memang berencana memenuhi kebutuhan mendesak listrik Wamena saat ini dengan minihidro. Sedangkan proyek Baliem-2 yang baru selesai 5-6 tahun mendatang adalah untuk keperluan jangka panjang.

   

AWAN tiba-tiba datang berduyun-duyun. Jam sudah menunjukkan pukul 12.15 WIT. Berarti sudah satu jam kami bercengkerama bersama penduduk suku Wamena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News