Atasi Tantangan Pengembangan Web3, Agoric Gandeng Chainlink

Dalam hal transfer aset digital, Agoric menggunakan Electronic Rights Transfer Protocol (ERTP) sebagai standar token mereka.
ERTP memungkinkan transfer token dan aset digital lainnya dalam bahasa JavaScript dengan mudah, menciptakan fleksibilitas dalam ekosistem Agoric.
Melalui fitur-fitur dan keunggulan ini, Agoric menjadi platform yang kuat bagi para pengembang untuk membangun dApps dan smart contract dengan cepat dan efisien.
Ini juga membantu pengembang Web2 untuk beralih ke pengembangan Web3 dengan lancar dan tanpa hambatan.
Keputusan Strategis Agoric dalam Menjawab Tantangan Pengembangan
Pada tahap pengembangan, banyak proyek Web3 menghadapi tantangan yang signifikan. Ini mencakup lambatnya tingkat inovasi, kurva pembelajaran yang curam bagi developer baru yang ingin terlibat dalam proyek blockchain, kekurangan protokol oracle yang berkelanjutan, dan juga masalah kekurangan developer yang terlibat dalam proyek.
Kemudian Agoric yang pertama kali diluncurkan pada 2018, telah berhasil merespons tantangan pengembangan ini dengan sangat baik.
Melalui Agoric Foundation, proyek ini telah mampu merespons tantangan dengan cepat dan efektif yang berujung pada pertumbuhan pengguna yang signifikan serta menjaga stabilitas nilai tokennya, yakni BLD.
Salah satu keputusan strategis yang diambil oleh Agoric adalah integrasi dengan Chainlink, sebuah protokol oracle terkemuka.
Keunggulan utama Agoric adalah kemampuannya untuk memungkinkan pengembangan smart contract dengan bahasa pemrograman JavaScript yang populer di dunia Web2
- Kuartal II 2025, Harga Bitcoin Diprediksi Makin Melejit
- 5 Tip Menghadapi Volatilitas Kripto, Upbit Imbau Dana Darurat Sebagai Prioritas
- Pintu Gelar Trading Competition 2025 Berhadiah Rp100 Juta, Yuk Ikutan!
- Sistem PoS Bisa Jadi Masa Depan Blockchain yang Ramah Lingkungan
- Kantongi Lisensi MSB, MLPRU Siap Perluas Layanan Kripto di AS
- Ethereum & USDT Berkontribusi Signifikan pada Pertumbuhan Ekosistem Kripto di Indonesia