Atasi Tantangan Pengembangan Web3, Agoric Gandeng Chainlink

Atasi Tantangan Pengembangan Web3, Agoric Gandeng Chainlink
Ilustrasi Web3 . Foto: dok. CoinEx

CEO Agoric, Dean Tribble menjelaskan mengapa JavaScript dipilih menjadi bahasa pemrograman smart contract Agoric dikarenakan Javascript adalah bahasa yang populer pada pengembangan Web2.

"Kami melakukannya dalam JavaScript, yang merupakan bahasa dengan pengembang terbanyak di dunia, dan kami melakukannya dengan cara yang aman secara default, yang merupakan perubahan besar dari cara kerja Ethereum dan platform smart contract lainnya," ujar Dean.

Agoric sangat memperhatikan keamanan smart contract. Mereka telah menghilangkan kategori-kategori bug keamanan yang kompleks, menciptakan ekosistem yang lebih aman bagi pengembang dalam men-deploy smart contract.

Keamanan yang lebih baik ini menjadi aspek kunci dalam membangun kepercayaan dalam ekosistem Agoric.

Agoric juga mendukung interoperabilitas dengan blockchain lain. Ini berkat dukungan protokol Inter-Blockchain Communication (IBC), yang memungkinkan Agoric untuk berinteraksi dengan blockchain lain dengan mudah.

Hal ini membuka kesempatan untuk kolaborasi yang lebih luas dengan proyek-proyek blockchain lain dan memungkinkan pertukaran aset lintas blockchain yang lebih efisien.

Saat melihat fungsi eksekusi smart contract, Agoric Virtual Machine (SwingSet) berperan sebagai lingkungan virtual di mana smart contract di blockchain Agoric berjalan.

SwingSet mirip dengan EVM di Ethereum dan mendukung eksekusi smart contract yang aman dan efisien.

Keunggulan utama Agoric adalah kemampuannya untuk memungkinkan pengembangan smart contract dengan bahasa pemrograman JavaScript yang populer di dunia Web2

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News