Atlet Transgender Berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020, Begini Penjelasan IOC
Kamis, 29 Juli 2021 – 21:43 WIB

Atlet angkat besi Selandia Baru Laurel Hubbard. (AFP/ADRIAN DENNIS)
Dia juga mengatakan Hubbard memiliki kelebihan yang menguntungkannya sebagai atlet angkat besi yang berkompetisi di olimpiade karena pernah melalui masa pubertas sebagai laki-laki.
"Ada banyak aspek fisiologi dan anatomi, serta sisi mental yang berkontribusi pada performanya di olimpiade," ujar Budgett.
Menurut laporan Guardian, IOC menyatakan wanita transgender dapat bersaing di kategori wanita tanpa operasi penggantian kelamin selama mereka menjaga kadar testosteron total dalam serum di bawah 10 nanomoles per liter. (mcr9/jpnn)
IOC menanggapi partisipasi Laurel Hubbard sebagai atlet transgender pertama yang mengikuti olimpiade.
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih
BERITA TERKAIT
- Perbasi Berharap Timnas 3x3 Indonesia Tembus Olimpiade LA 2028, Begini Strateginya
- Sultan Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade Remaja 2030
- Menpora Matangkan Persiapan Menuju SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade
- IOC dan TCL Umumkan Kemitraan Top Global Hingga 2032
- Megan C Sutanto Bermimpi Bisa Berlaga di Olimpiade
- Michelle Elizabeth Surjaputra Resmi Pimpin FTI DKI Jakarta 2024-2028