ATM Beras di Indonesia Membantu Mereka yang Kehilangan Pekerjaan

"Orang-orang juga meninggal karena ekonomi negara yang sulit," kata Zulfan Tadjoeddin, dosen Studi Pengembangan di Western Sydney University kepada ABC.
"Resiko ekonomi buruk di Indonesia kemungkinan jauh lebih parah dari dampak COVID."
Gotong Royong di Tengah Pandemi

Cerita inspiratif dari warga Indonesia yang memilih membantu satu sama lain saat menghadapi pandemi virus corona.
Dampak cukup parah dari penutupan bisnis dan imbauan tinggal di rumah terutama dirasakan oleh 70 persen tenaga kerja Indonesia bekerja di sektor informal.
Agus merupakan salah satu dari ratusan orang yang sudah mendaftar untuk mengakses ATM beras di daerahnya.
Pemerintah mengatakan mesin beras tersebut dapat menghasilkan beras sebanyak 1,5 ton per harinya untuk 1.000 orang.
"Alhamdulillah, saya sudah mendapatkan 1,5 kilogram beras gratis untuk bulan ini," kata dia.
"Memang tidak banyak, tapi lebih baik daripada tidak sama sekali."
Sebanyak 10 ATM beras telah tersebar di beberapa tempat di Jakarta untuk memenuhi kebutuhan pangan warga tidak mampu yang kehilangan pekerjaan karena pandemi COVID-19
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS