Australia Buang Limbah Radioaktif di Malaysia, Koalisi Pakatan Harapan Pecah

Salah seorang nelayan setempat bernama Raja Haris bin Raja Saleh mengatakan penduduk di sana sama sekali tidak takut.
"Lynas sama dengan agen dan pabrik lain yang memproduksi bahan kimia. Tuduhan terhadap Lynas itu bersifat politis," katanya.

Limbah jadi isu beracun
Masalah limbah radioaktif Lynas telah jadi racun politik bagi koalisi yang pimpinan Dr Mahathir, yang sebelumnya berjanji menentang penutupan perusahaan Australia ini.
Setelah mengambilalih pemerintahan dalam pemilu tahun lalu, mereka telah menunjukkan dukungannya.
Lynas misalnya diizinkan terus beroperasi selama enam bulan sampai menemukan lokasi lainnya yang cocok di Malaysia.
Di lokasi baru itu, rencananya, akan dijadikan tempat pembuangan permanen 580.000 ton limbah radioaktif tingkat rendah yang saat ini masih ditimbun di Kuantan.
Lynas juga diberikan waktu empat tahun untuk merelokasi operasi pemrosesan dan pencucian ke Australia Barat.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina