Australia Kecam Keras Eksekusi Mati Terhadap Empat Pegiat Demokrasi di Myanmar oleh Junta Militer

Australia Kecam Keras Eksekusi Mati Terhadap Empat Pegiat Demokrasi di Myanmar oleh Junta Militer
Keluarga Phyo Zeya Thaw mengatakan junta militer tidak menyerahkan jasad pegiat demokrasi tersebut yang telah dieksekusi. (AP)

"Ini adalah pembunuhan dan jasad mereka disembunyikan," katanya.

"Mereka tidak menghormati baik warga Myanmar maupun masyarakat internasional."

Nilar Thein, istri Kyaw Min Yu, mengatakan ia tidak akan melakukan upacara pemakaman tanpa adanya jasad suaminya.

"Kita semua harus berani, bertekad keras dan kuat menghadapi segala ini," tulisnya di Facebook.

Keempat pria tersebut ditahan di penjara Insein di Yangon, di mana sanak keluarga mengunjungi mereka hari Jumat lalu, menurut keterangan saksi yang mengetahui masalah tersebut. Mereka mengatakan petugas penjara hanya mengizinkan satu orang sanak keluarga  berbicara dengan para tahanan lewat saluran video.

"Saya bertanya kepada mereka 'Mengapa kamu tidak memberitahu saya atau anak saya bahwa ini akan menjadi pertemuan terakhir,?'" kata Khin Win May,  ibu Phyo Zeya Thaw kepada BBC Seksi Birma.

Junta militer tidak memberikan informasi apa pun mengenai eksekusi dalam berita malam harian hari Senin.

Kecaman internasional dan kemungkinan sanksi

Juru bicara junta militer Myanmar bulan lalu membela keputusan hukuman mati sebagai hal yang layak dilakukan dan mengatakan pelaksanaan hukuman mati juga dilakukan di banyak negara.

Dunia internasional, termasuk Australia, menentang hukuman mati empat pegiat demokrasi yang dilakukan junta militer Myanmar

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News