Australia Kecam Keras Eksekusi Mati Terhadap Empat Pegiat Demokrasi di Myanmar oleh Junta Militer

Australia Kecam Keras Eksekusi Mati Terhadap Empat Pegiat Demokrasi di Myanmar oleh Junta Militer
Keluarga Phyo Zeya Thaw mengatakan junta militer tidak menyerahkan jasad pegiat demokrasi tersebut yang telah dieksekusi. (AP)

Dia juga menyerukan agar rejim di Myanmar menghentikan tindak kekerasan dan melepaskan semua tahanan yang dipenjarakan secara tidak adil.

"Australia terkejut dengan eksekusi empat pejuang pro-demokrasi di Myanmar dan mengutuk keras tindakan rejim militer Myanmar," katanya.

"Sanksi terhadap anggota rejim militer Myanmar sedang dipertimbangkan dengan serius.

"Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam terhadap keluarga dan sanak famili mereka sudah meninggal sejak kudeta terjadi."

Ketua ASEAN saat ini, yaitu Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, mengeluarkan pernyataan pelaksanaan eksekusi mati yang dilakukan sepekan menjelang pertemuan para menteri ASEAN sebagai "hal yang sangat disesalkan".

PM Sen mengirimkan surat kepada pimpinan junta militer, Min Aung Hlaing, bulan lalu mendesak agar pelaksanaan hukuman mati tidak dilakukan.

Dia mengatakan ASEAN "sangat kecewa dan merasa terluka" dengan eksekusi yang menunjukkan "tidak adanya niat" untuk mendukung usaha perdamaian yang dilakukan ASEAN di negeri tersebut.

Menurut istri salah satu aktivis yang dieksekusi, Phyo Zeya Thaw, Thazin Nyunt Aung, anggota keluarga tidak diperbolehkan untuk mengambil jasad mereka yang dieksekusi. 

Dunia internasional, termasuk Australia, menentang hukuman mati empat pegiat demokrasi yang dilakukan junta militer Myanmar

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News