Australia Kini Kurang Beragama, Jumlah Pemeluk Kristen Menurun

Pada sensus tahun 2016, pilihan tersebut dipindahkan ke bagian atas pilihan di sensus.
"Sebetulnya dulu mereka tidak punya opsi lain selain Kristen, yang artinya Kristen itu loosely defined [lemah definisinya]," tambahnya.
"Jadi misalnya orang dibaptis atau dibesarkan Katolik, atau ke gereja cuma pas Natal sama Paskah atau pemakaman, juga akan memilih Kristen [sebagai agama dalam formulir sensus]."
Sementara itu, Ketua Keluarga Katolik Indonesia (KKI) Melbourne Christian Pandjaitan melihat sendiri bagaimana persentase umat Katolik kini "lebih sedikit" daripada gereja khususnya di wilayah keuskupan agung Melbourne.
"Dari hasil sensus ini yang paling mengejutkan adalah persentase yang berimbang antara penganut agama Kristen dengan yang tidak menganut agama, hampir 50-50," katanya.
"Dan ini tentu saja merupakan tantangan yang sangat besar terutama bagi kehidupan jemaat di Australia."
Harapan para petinggi gereja
Christian Pandjaitan dari KKI Melbourne merasa pada saat ini program untuk memperkenalkan agama dari usia dini "sangat kurang" di Australia.
"Itu berbeda dengan Indonesia. Karena di Indonesia landasan nomor satunya agama, atau Ketuhanan Yang Maha Esa," katanya.
Jumlah orang Australia yang beragama Kristen menurun berdasarkan sensus terbaru di tahun 2021
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina