Australia Miliki Aplikasi Smartphone Untuk Bantu Pengungsi Menetap

Australia Miliki Aplikasi Smartphone Untuk Bantu Pengungsi Menetap
Australia Miliki Aplikasi Smartphone Untuk Bantu Pengungsi Menetap

Bagi banyak pengungsi, menetap di negara baru tentunya bukanlah hal yang mudah. Mereka harus menyesuaikan diri dengan bahasa, budaya, dan adat istiadat baru.

Sameh Dakhllah tiba di Australia lebih dari setahun lalu. Ia melarikan diri dari negaranya, Suriah, yang kerap terjadi peperangan.

"Perasaan saya bercampur aduk, saya pernah terpikir untuk kembali," ujar Dakhllah.

Ia harus menunggu hingga dua tahun lamanya di Yordania untuk menunggu mendapat visa suaka. Ketika ia tiba di Australia, ia mengaku menghadapi banyak tantangan.

"Hal yang paling utama adalah pendidikan, saya adalah seorang insinyur elektro di Suriah dan bagaimana membangun masa depan disini?" jelasnya.

Hingga saat itu Dakllah mengaku merasa kesulitan untuk mencari pekerjaan.

"Saya tentu saja masih cari kerjaan. Mulai dari kursus bahasa Inggris hingga dipindahkan ke TAFE [sejenis sekolah kejuruan] untuk pelatihan dan keterampilan kerja, selama delapan minggu," jelasnya. 

Dan kini bantuan lain sepertinya menjadi sesuatu yang menjanjikan.

Sebuah aplikasi di telepon genggam, atau 'app', telah dibuat untuk membantu para pengungsi memulai kehidupan mereka di Australia.

Aplikasi ini dibuat oleh Settlement Services International, sebuah layanan yang memberikan dukungan bagi para pengungsi dan pencari suaka. Mereka yang juga terlibat dalam pengembangan aplikasi ini adalah organisasi Beyond Blue, dengan dana sumbangan dari Movember Foundation.

Tadgh McMahon adalah peneliti dan pembuat kebijakan di SSI.

"Misalnya, di aplikasi ini ada video yang membantu orang untuk memahami bagaimana mendapatkan akomodasi di Australia. Jadi menjelaskan peran pemilik, agen real estate," jelas McMahon.

Para pengungsi juga bisa mendapatkan informasi dan tips untuk tetap menjaga kebugaran, mengelola keuangan, nomor kontak unit gawat darurat.

Bagi banyak pengungsi, menetap di negara baru tentunya bukanlah hal yang mudah. Mereka harus menyesuaikan diri dengan bahasa, budaya, dan adat istiadat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News