Australia Pertimbangkan Izinkan Warganya ke Luar Negeri Setelah Divaksinasi

Australia Pertimbangkan Izinkan Warganya ke Luar Negeri Setelah Divaksinasi
Pemerintah menyusun kebijakan yang nantinya membolehkan warga Australia yang telah divaksin melalukan perjalanan ke luar negeri dan kembali tanpa karatina di hotel. (ABC News: Michael Donnelly)

Sebagai alternatif, warga Australia yang kembali dapat melakukan karantina di rumah atau di lingkungan lain yang tidak seketat karantina hotel.

"Saya pikir hal ini akan menjadi dorongan yang penting bagi orang untuk melakukan vaksinasi," jelasnya.

Qantas masih akan membuka penerbangan internasional bulan Oktober

Sementara itu maskapai penerbangan nasional Qantas menyatakan tetap pada rencananya untuk memulai kembali perjalanan internasional pada bulan Oktober, .

"Kami menyiapkan pesawat dan staf untuk akhir Oktober tapi kami sangat fleksibel. Jika perlu membuka koridor sebelum Oktober, kami dapat melakukannya," kata Direktur Utama Qantas Alan Joyce.

"Jika kami perlu menundanya setelah Oktober karena vaksinasi belum berjalan secepat yang diharapkan, kami pun dapat melakukannya," tambahnya.

"Tapi kami masih berpikir akhir Oktober adalah tanggal terbaik bagi kami dan pemerintah terus melakukan pembicaraan itu dengan kami," kata Alan.

Dalam pernyataannya, Qantas mendukung usulan PM Morrison untuk menjadikan Singapura sebagai tujuan koridor perjalanan.

“Jelas ada banyak negara di kawasan ini, terutama di Asia-Pasifik, yang telah mengendalikan COVID secara ketat. Tak seketat Australia dan Selandia Baru, tapi mereka memberi peluang untuk pasar, seperti Singapura, Jepang, Taiwan," jelasnya.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengisyaratkan akan mengizinkan warga Australia bepergian ke luar negeri dan kembali tanpa harus menjalani karantina hotel, jika mereka telah divaksinasi COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News