Awas, Cuaca Panas Mengancam Ketahanan Pangan Indonesia

Awas, Cuaca Panas Mengancam Ketahanan Pangan Indonesia
Cuaca panas di Indonesia dinilai berpotensi mengancam ketahanan pangan dan sektor pertanian. Foto: Fathan/JPNN.com

"Dalam beberapa dekade mendatang, kelangkaan air dapat mempengaruhi dua pertiga populasi dunia, sehingga memperburuk ekosistem dunia," ungkap Faisol.

Konsekuensinya, lanjut Faisol, akan terjadi peningkatan curah hujan di zona beriklim sedang, variabilitas distribusi curah hujan, frekuensi kejadian ekstrim, serta menyebabkan suhu yang lebih tinggi.

Meskipun Indonesia memiliki potensi sumber daya air terbarukan yang luar biasa, Faisol menilai pasokan dan permintaan air seringkali tidak seimbang.

Dengan demikian, manajemen penggunaan air dan sistem pertanian yang inovatif merupakan dua cara paling penting untuk mengatasi tantangan kelangkaan air.

Menerapkan aturan yang menjaga dan melestarikan sumber daya air merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan ini. Metode irigasi yang efektif juga dapat diterapkan untuk menghemat limbah dan meningkatkan hasil pertanian.

“Banyak praktik terbaik sistem pertanian daerah-daerah di Indonesia yang bisa diadaptasi di daerah lain, mulai dari tata kelola irigasi dengan skema pembayaran jasa lingkungan, hingga penggunaan benih yang lebih tahan di lahan kering,” pungkas Faisol.(antara/jpnn)

Cuaca panas di Indonesia dinilai berpotensi mengancam ketahanan pangan dan sektor pertanian.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News