Awasi Peredaran dan Gelar Pasar Murah, Bulog Pastikan Harga Sembako Stabil

 Awasi Peredaran dan Gelar Pasar Murah, Bulog Pastikan Harga Sembako Stabil
Rini (35), pedagang sayur menunjukkan cabai merah di Pasar Fanindo, Tanjunguncang, Batuaji. Harga cabai merah melonjak naik, dari Rp 35 ribu per kilogramnya menjadi Rp 45 ribu, Kamis (11/5). Ilustrasi : Dalil Harahap/Batam Pos

jpnn.com, BANGKALAN - Perum Bulog terus mengintensifkan pengawasan peredaran sembilan bahan pokok di pasaran. Langkah ini dilakukan agar tidak ada kartel nakal yang bereaksi sehingga harga bisa dipermainkan.

Selain melakukan pengawasan, Bulog Sub Divre XII Madura juga menggelar pasar murah selama Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri 1438 Hijiriah.

Wakil Kepala Bulog Sub Divre XII Madura Nurjuliansyah Rachman memastikan, dengan upaya pengawasan dan menggelar pasar murah, tidak akan ada lagi kenaikan harga sembako menjelang Lebaran tahun ini.

Menurut Hanung –panggilan Nurjuliansyah Rachman–, pihaknya telah berkerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan pengamatan terhadap peredaran sembako di Kabupaten Pamekasan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga sembako dan komoditas lainnya.

”Kami bersama pihak kepolisian sudah melakukan pengamatan peredaran sembako, dan kami tidak menemukan adanya penimbunan barang,” kata Hanung seperti yang dilansir Radar Madura (Jawa Pos Group), Rabu (14/6).

Dengan temuan tersebut, Hanung memprediksi tidak akan ada kenaikan harga sembako yang signifikan untuk beberapa waktu ke depan. Bahkan, ketersediaan sembako di pasaran saat ini masih aman.

Dia juga memprediksi jika kondisinya tidak berubah akan ada penurunan harga sembako dan komiditas lain.

Prediksi tersebut berdasar penurunan harga beberapa komoditas. Seperti gula pasir dan bawang putih. Gula pasir yang sebelumnya berada di kisaran Rp 12.500 per kilogram di pedagang eceran, kini turun menjadi Rp 12.000. Sementara bawang putih Rp 45.000, kini turun menjadi Rp 37.000 per kilogram.

Perum Bulog terus mengintensifkan pengawasan peredaran sembilan bahan pokok di pasaran. Langkah ini dilakukan agar tidak ada kartel nakal yang bereaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News