Awasi Sopir Mabuk

Awasi Sopir Mabuk
Awasi Sopir Mabuk

BANDUNG
- Tidak menentunya kondisi cuaca cukup berpengaruh kepada kesehatan sopir dan kondektur bus. Dari 120 sopir dan kondektur, sebanyak 30 persennya mengalami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Kepala Klinik di Terminal Cicaheum dr R Setiawan TJ mengatakan, besarnya angka pengidap ISPA terjadi karena pengaruh faktor cuaca yang saat ini terasa ekstrim. "Itu juga tidak terjadi pada sopir dan kondektur, tapi banyak penumpang yang mengeluhkan batuk dan flu," kata Setiawan disela-sela pemeriksaan di klinik gratis Terminal Cicaheum.

Dari dua hari pelaksaan pengobatan gratis, kata Setiawan, sebesar 20 persen penumpang mengeluhkan penyakit ISPA. Umumnya, sopir dan kondektur yang mengalami penyakit tersebut. Pegal-pegal pada kepala juga menjadi salah satu keluhan yang banyak dilontarkan para sopir serta kondektur. Meski demikian, hal tersebut diharapkan tidak mengganggu perjalanan mudik. "Sementara ini kami berikan antibiotik dan obat flu, tentunya yang tidak menyebabkan kantuk," tuturnya.

Dia mengatakan, sejauh ini para sopir dan kondektur masih dalam taraf normal untuk mengemudi. Namun, jelang hari H, kemungkinan akan ada banyak pengemudi yang kelelahan. "Seharusnya dari 12 jam mereka bekerja, dua jam harus digunakan untuk istirahat," tuturnya. Dia juga menambahkan, tidak segan melaporkan sopir dan kondektur yang nakal ke PO tempat mereka bekerja. Karena hal tersebut berkaitan dengan keselamatan penumpang. (rie)

BANDUNG - Tidak menentunya kondisi cuaca cukup berpengaruh kepada kesehatan sopir dan kondektur bus. Dari 120 sopir dan kondektur, sebanyak 30 persennya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News