Ayatollah Peringatkan Elit Pemerintahan
Senin, 20 Juli 2009 – 21:32 WIB
TEHERAN - Pemimpin besar Iran, Ayatollah Ali Khomeini, Senin (20/7), memperingatkan para pejabat senior negerinya untuk tidak mencoba-coba 'membantu' lawan pemerintah Iran. Hal itu diungkapkannya terutama setelah dua mantan presiden Iran menunjukkan sikap berlawanan dengan hasil pemilu Juni lalu.
Bentrok sempat terjadi lagi antara kalangan pendemo reformis dan polisi, Jumat (17/7), untuk kali pertamanya di Teheran setelah berminggu-minggu suasana tenang. Kekacauan itu terjadi setelah mantan presiden Akbar Hashemi Rafsanjani mengeluarkan pernyataan bahwa Republik Iran tengah berada dalam krisis, serta menegaskan adanya ketidakberesan dalam hasil pemilihan lalu.
Baca Juga:
Pernyataan ini, sebagaimana diberitakan Reuters, tentu menjadi semacam perlawanan tersendiri terhadap kewenangan Khomeini, sosok paling berpengaruh di Iran. Seperti diketahui, Khomeini sendiri nyata-nyata mendukung presiden garis keras, Mahmoud Ahmadinejad, yang memang dinyatakan menang dalam pemilu baru lalu.
Sementara, mantan presiden lainnya dari kalangan reformis, Mohammad Khatami, belakangan juga turut mengeluarkan pernyataan. Ia menghimbau diadakannya referendum terhadap legitimasi pemerintahan saat ini. Sedangkan calon presiden yang kalah dari kalangan reformis, Mirhossein Mousavi, menyerukan agar ratusan orang yang ditahan saat aksi-aksi demo sepanjang Juni lalu dibebaskan.
TEHERAN - Pemimpin besar Iran, Ayatollah Ali Khomeini, Senin (20/7), memperingatkan para pejabat senior negerinya untuk tidak mencoba-coba 'membantu'
BERITA TERKAIT
- Israel Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya
- Israel Serbu Rafah, Amerika Tunda Penjualan Senjata
- Operasi Militer Israel Berhasil Rampas Tanah Palestina di Rafah
- Hamas Menembakkan Rudal Jarak Pendek ke Pasukan Israel di Perbatasan Gaza
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima