Pemerintah Cina Akui Tembak Mati 12 Orang

Pemerintah Cina Akui Tembak Mati 12 Orang
PATROLI - Sepasukan personil polisi tampak menjalani patroli di salah satu kawasan kota Urumqi, akhir pekan lalu, dalam lanjutan pengamanan pasca-kerusuhan antar etnis di wilayah itu. Foto: AFP/Getty Images.
URUMQI - Pemerintah Cina, Minggu (19/7), mengakui bahwa pasukan yang ditugaskan untuk melakukan pengamanan dalam kerusuhan di Urumqi, kawasan Xinjiang, telah menembak mati sebanyak 12 orang di tengah kejadian tersebut. Pihak pejabat setempat juga menyebutkan bahwa jumlah korban mati dari kerusuhan antar etnis itu pun telah bertambah menjadi 197 orang.

Sebelumnya, sebagaimana berita terdahulu, pemerintah Cina telah mengumumkan bahwa bentrok antar warga itu menyebabkan korban tewas setidaknya 184 orang, serta mencederai lebih dari 1.000 orang. Demikian antara lain seperti diberitakan oleh situs CNN, Minggu (19/7).

Nur Bekri, kepala pemerintahan di kawasan Xinjiang, adalah yang memberikan pernyataan soal korban tewas yang disebabkan oleh petugas keamanan itu. Sebagaimana pernyataannya yang dimuat di media massa pemerintah, ia menyebutkan bawa petugas polisi harus menembak mati ke-12 "penjahat" itu setelah sebelumnya tembakan peringatan ke udara tidak diacuhkan.

"Tiga di antara mereka tewas di tempat, sementara sembilan lainnya meninggal kemudian," ungkap keterangan yang dirilis kantor berita Xinhua itu. Tidak ada pernyataan apakah "penjahat" dimaksud berasal dari etnis Uyghur yang rata-rata adalah muslim, ataukah dari etnis Han yang merupakan warga mayoritas di Cina.

URUMQI - Pemerintah Cina, Minggu (19/7), mengakui bahwa pasukan yang ditugaskan untuk melakukan pengamanan dalam kerusuhan di Urumqi, kawasan Xinjiang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News