B20 TF ESC Hasilkan Potensi Nilai Proyek Lebih dari USD 11,5 Miliar

B20 TF ESC Hasilkan Potensi Nilai Proyek Lebih dari USD 11,5 Miliar
Chairman Task Force Energy, Sustainability and Climate Business 20 (TF ESC-B20) Nicke Widyawati. Foto: dok Pertamina

Secara umum peserta B20 TF ESC berasal dari berbagai perusahaan belahan dunia.

Adapun peserta dari Indonesia antara lain Pertamina, Vale Indonesia, EMITS, Jababeka, WIKA, Pupuk Indonesia, Indonesia Stock Exchange, Grab Indonesia, Astra Agro Lestari, WIMA, Krakatau Steel, Unilever Indonesia, Badak NGL, Indonesia Battery Corp, L’oreal Indonesia, dan Hitachi Astemo Indo.

Sementara itu dari belahan Asia Timur dan Asia Tenggara adalah Japan (JBIC, NYK, Tepco, Inpex, Chiyoda, JOGMEC, Mitsubishi, MHI), China (Sepco, CATL, Zheijang Huayou Cobalt), Korea (KIS), serta Singapore (Ignis, Cobalt).

Salah satu kesepakatan kerja sama juga terjalin mengenai “Pra-Studi Kelayakan Terkait Pengembangan E-Methane” antara PT Pertamina dengan IHI Corp.

Kemudian dari Amerika Utara diikuti oleh Exxon mobil, Chevron dan Ormat.
Selanjutnya dari timur tengah Saudi Arabia (Saudi Aramco, ACWA Power), dan UAE (Masdar, ADNOC).

Tidak ketinggalan diikuti juga dari perusahaan asal benua biru Eropa, yaitu, Turkiye (BOTAS), Netherland (Pondera), Spain (Semba Corp), France (Sclhumberger).

Tiga rumusan dari TF ESC (mempercepat transisi ke penggunaan energy berkelanjutan dengan mengurangi intensitas karbon dari penggunaan energi, memastikan transisi yang berkeadilan dan terjangkau, serta meningkatkan akses) sejalan dengan fokus isu strategis Presidensi G20 dan target Sustainable Development Goals (SDGs).

Nicke sempat memberikan pesan secara lugas, mengemukakan bahwa upaya pencegahan pamasan global serta perubahan iklim, adalah hal yang sangat kompleks.

TF ESC-B20 atau Satuan Tugas Energi, Keberlanjutan dan Perubahan Iklim dalam konferensi B20, berhasilkan menelurkan hasil nilai potensi proyek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News