Baasyir Ngotot Negara Islam
Masdar Pilih Pluralisme
Kamis, 18 Desember 2008 – 09:42 WIB
Karena itu, dia berpendapat, gagasan negara Islam justru tidak sesuai untuk kultur Indonesia. ''Kalau mau negara Islam, harus dirumuskan dulu konsepnya yang bisa mewadahi segala gerak masyarakat kita,'' tegasnya.
Baca Juga:
Anies Baswedan menambahkan, Indonesia berhasil menegosiasikan antar kepentingan yang ada. Itu patut diapresiasi karena proses negosiasi di negara lain tidak berjalan bebas dan wajar. Negosiasi sempat berhenti pada masa Orde Baru dan baru dibuka sepuluh tahun terakhir. ''Setelah reformasi, proses itu berjalan kembali, walaupun sedikit ada percikan-percikan, bukan konflik, tapi friksi dan polarisasi,'' ujar mantan ketua umum senat mahasiswa UGM tersebut.
Agar bisa diterima semua pihak, kata dia, ajaran Islam harus dikemas dengan menarik dan bisa dikomunikasikan. Karena itu, penyebaran Islam di Indonesia juga harus dilakukan dengan damai dan bisa diterjemahkan oleh masyarakat secara umum.
Di sisi lain, Ustad Abu Bakar Ba'asyir menegaskan, pangkal semua krisis yang terjadi di Indonesia maupun di dunia adalah tidak dijalankannya syariat Islam. Negara Indonesia yang menjalankan syariat Islam merupakan solusi dari krisis yang terjadi selama ini. ''Kalau mau menjalankan syariat Islam, semua aturannya harus berdasar syariat. Kalau mengaku sebagai umat Islam, tidak ada pilihan lain, ya syariat Islam,'' tegasnya.(tom)
JAKARTA - Bagaimana wajah keagamaan di Indonesia selama 2008? Ketua PB NU Masdar F. Mas'udi menyampaikan, Indonesia bisa bertahan dan kuat karena
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru
- Program Siswa Qur'ani Sepolwan Polri Diapresiasi PUI
- LAN Konsisten Terapkan Sistem Manajemen Antipenyuapan, Ini Buktinya
- Gelar Halalbihalal dengan PMI di Malaysia, Ini Pesan Menaker Ida
- Seusai Gempa Garut, BMKG Imbau Masyarakat di Wilayah Ini Mewaspadai Potensi Longsor
- Mangkunegara X Bersama Dirjen Kebudayaan Rayakan Hari Tari Dunia