Bacalah, Sikap GNPF-MUI Tentang Isu Kudeta
jpnn.com - JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) akhirnya angkat bicara tentang isu kudeta yang dikhawatirkan terjadi bila ada aksi lanjutan Bela Islam III.
Panglima Lapangan GNPF MUI Munarman mengatakan, Indonesia adalah negara hukum.
Menurutnya, konstitusi mengatur hak setiap warga negara untuk berkumpul dan menyatakan pendapat.
Munarman menambahkan, pemerintah harus paham definisi kudeta.
"Kudeta itu militer pakai senjata, biasanya kudeta itu. Justru kalau kami lihat nggak ada satu pun kekuatan bersenjata, kudeta itu kan dilakukan oleh pihak pemerintah sendiri sebetulnya. Jadi pemerintah pecah diambil alih oleh kekuatan satunya lagi. Itu kudeta," tutur Munarman, Jumat (18/11).
Nah, yang dilakukan masyarakat bersama GNPF-MUI, lanjutnya, hanya ingin menuntut supaya Indonesia ini hukumnya tegak lurus.
Karena itu, dia menampik bila aksi GNPF-MUI disebut bernuansa kudeta.
"Tidak ada motif-motif itu. Kalau mereka ketakutan maka mereka sendiri yang merasa bahwa mereka salah. Melanggar konstitusi dan hukum," tegasnya.
JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) akhirnya angkat bicara tentang isu kudeta yang dikhawatirkan terjadi
- Pesawat Terjatuh di BSD, 3 Penumpang Meninggal
- Berkunjung ke Desa Pambotanjara, Mensos Risma Janji Carikan Sumber Air Bersih Terdekat
- Setelah dari Amerika Serikat, Menteri AHY Langsung ke Bali Hadiri World Water Forum
- Pendaftaran CPNS 2024: 5 Hari Dibuka, Sebegini Jumlah Peserta Pilih Instansi, Mengejutkan
- Selamat Jalan Prof Salim Said, Jenazah Dimakamkan di Liang Kubur Sang Ibu
- Anggap Cederai Rasa Keadilan, KMI Desak KPK Tinjau Ulang Kasus Korupsi Lucianty