Badai Mulai Reda, Datang Ancaman Gas Beracun

jpnn.com, HOUSTON - Kekuatan badai tropis Harvey sudah banyak berkurang. Namun, kerusakan yang ditimbulkan angin topan paling basah sepanjang sejarah musim badai di Amerika Serikat itu sangat parah. Puluhan ribu warga bertahan di tempat pengungsian karena air banjir masih merendam rumah-rumah mereka.
Kemarin, Kamis (31/8), dua ledakan terdengar di pabrik Arkema SA di Kota Crosby, Harris County, Negara Bagian Texas.
Pabrik kimia yang berjarak sekitar 48 kilometer dari Kota Houston, kota yang paling parah terdampak badai, tersebut bermasalah dengan sistem pendingin sejak Harvey melanda.
Hujan deras yang datang bersama Harvey membuat pabrik terendam banjir dan peroksida organik yang disimpan di sana rusak.
Sejak akhir pekan, jubir Arkema memperingatkan warga di sekitar pabrik tentang bahaya yang mungkin muncul akibat banjir. Yakni, ledakan dan kebocoran bahan kimia.
Kemarin, hal yang paling dikhawatirkan Arkema terjadi. Pabrik meledak dan menyebarkan gas beracun serta larutan kimia yang tidak terlalu berbahaya. ”Ledakan susulan masih sangat mungkin terjadi,” kata jubir Arkema.
Hingga kemarin, Houston masih tampak seperti danau. Banjir yang membuat 32.000 warga terpaksa meninggalkan rumah mereka itu membuat kota ekonomi tersebut lumpuh.
Sejauh ini, badai yang mengakibatkan banjir di berbagai wilayah itu sudah menelan 35 korban jiwa. Meski Harvey belum meninggalkan Texas, kekuatannya sudah banyak berkurang. Kecepatan anginnya berkisar 48 kilometer per jam.
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3