Badai Muson Renggut 50 Nyawa di Asia Selatan

Badai Muson Renggut 50 Nyawa di Asia Selatan
Hujan badai menghantam India bagian barat, sementara wilayah lainnya kekeringan. Foto: Twitter

jpnn.com, KATHMANDU - Badai muson yang menimpa Asia Selatan pekan lalu terus mengancam nyawa penduduk lokal. Salah satunya Nepal. Hingga kemarin, Minggu (14/7) sudah ada lebih dari 50 kematian yang dikaitkan dengan bencana banjir atau longsor akibat curah hujan tinggi.

Menurut Al Jazeera, hujan deras sudah menimpa 30 di antara 77 distrik Nepal sejak Kamis (11/7). Jubir Kepolisian Nepal Bishwaraj Pokharael mengatakan, 33 orang masih menghilang. Sedangkan 1.100 orang sudah dievakuasi dari wilayah yang terdampak.

"Kami mengerahkan seluruh personel untuk melakukan pencarian dan penyelamatan," ungkap dia kepada Agence France-Presse.

Otoritas mengatakan, level ketinggian air di sungai diprediksi normal kembali hari ini (15/7). Namun, risiko kematian akibat musim hujan ekstrem belum berakhir. Biasanya, iklim muson bakal berjalan dari Juni sampai September setiap tahun di Asia Selatan.

BACA JUGA: Aneh, Guadalajara Dihantam Badai Salju di Musim Panas

Di India saja, sudah 11 orang meninggal di wilayah timur laut. Otoritas Pengendalian Bencana Negara Bagian Assam menyatakan, rumah 900 ribu warga yang tersebar di 21 distrik terendam. Sementara itu, 20 ribu penduduk terpaksa pindah ke tempat penampungan.

"Peneliti memperingatkan bahwa muson tak bisa lagi ditebak karena perubahan iklim," ujar koresponden Al Jazeera Subina Shrestha.

Di Bangladesh, 10 orang sudah meninggal. Sedangkan ribuan pengungsi Rohingya yang berada di Cox Bazar ikut tedampak. Jubir International Organization for Migration (IOM) mengatakan bahwa 4.889 tenda penampungan hancur karena hujan deras.

Badai muson yang menimpa Asia Selatan pekan lalu terus mengancam nyawa penduduk lokal. Salah satunya Nepal.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News