Badai PHK Diprediksi Meningkat, Sektor Ini Bisa Terdampak

Badai PHK Diprediksi Meningkat, Sektor Ini Bisa Terdampak
Ilustrasi buruh memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik garmen di Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra

jpnn.com, JAKARTA - Badai Pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali meresahkan masyarakat Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

Sebelumnya, berapa bulan terakhir bermunculan kabar PHK oleh berbagai perusahaan, seperti Shopee, Indosat, Tanihub, dan Tokocrypto.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memprediksi jumlah pengangguran akan berpotensi meningkat kembali tahun ini. 

Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo Anton J. Supit mengatakan badai PHK akan terjadi pada sektor bisnis yang tengah menurun drastis, yakni garmen dan sepatu.

Menurutnya, kedua sektor itu tengah mengalami penurunan orderan hingga 50 persen.

"Sebab, kedua sektor itu mengandalkan ekspor ke Eropa dan Amerika Serikat, sementara kedua negara itu tengah mengalami penurunan ekonomi," ujar Anton saat dikonfirmasi, Rabu (26/10).

Anton menjelaskan permintaan dunia, khususnya pasar Eropa dan Amerika  untuk orderan sepatu menurun hingga 50 persen dan garmen 30 persen.

"Jika sebuah bisnis atau pabrik penjualannya berkurang hingga 50 persen akan sulit bagi perusahaan mempertahankan karyawannya," ungkapnya.

Badai Pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali meresahkan masyarakat Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News