Badak Indonesia Kritis, Perlu Pendekatan Konservasi Baru

Badak Indonesia Kritis, Perlu Pendekatan Konservasi Baru
Yuyun Kurniawan, Mamat Rahmat, Irna Narulita, dan TB Jamak Sari saat peringatan Hari Badak Sedunia di Taman Nasional Ujung Kulon, Kamis (22/9). Foto: Ist for JPNN

Sementara itu, Badak Sumatera diperkirakan hanya tersisa kurang dari 100 ekor berdasarkan kesimpulan para ahli dalam pertemuan PHVA (Population and Habitat Viability Assessment) pada 2015 lalu.

“Untuk menyelamatkan Badak Sumatera yang  semakin kritis, perlu adanya pendekatan konservasi berbasis spesies seperti yang dilakukan pada Badak Jawa,” ujar Yuyun Kurniawan, Program Koordinator Proyek Ujung Kulon WWF-Indonesia.

Meski jumlah populasi Badak Sumatera relatif lebih besar ketimbang populasi Badak Jawa, namun keberadaanya tersebar dalam sub-sub populasi yang kecil. Dengan demikian, peluang pertumbuhan populasi Badak Sumatera relatif lebih rendah dibandingkan dengan Badak Jawa.

“Jika tidak dilakukan upaya-upaya proaktif untuk mengkonsolidasikan sub-sub populasi yang kecil tersebut, maka ancaman kepunahan lokal Badak Sumatera sangat mungkin terjadi,” pungkasnya. (jos/jpnn)


JAKARTA – Peringatan Hari Badak Sedunia dirayakan Kamis (22/9) hari ini. Di Ujung Kulon, WWF berpartisipasi pada serangkaian acara yang diselenggarakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News