Bahan Pengawet Jasad Firaun Ternyata dari Sumatera

Bahan Pengawet Jasad Firaun Ternyata dari Sumatera
Garis merah putus-putus pada gambar di atas, salah satu rute pelayaran tua menuju Barus. Foto: Repro film Jalur Rempah.

Lalu Datu Parangas-angas. Ini dukun yang bisa mengobati penyakit berat dan parah alias kronis. 

Saat akan mengobati, sebagaimana diutarakan Rusmin, seorang datu memanggil makhluk halus pujaan ilmunya dengan rempah tertentu untuk memahami penyakit pasiennya. 

Sebelum mengobati, datu terlebih dahulu berkonsentrasi dan permisi kepada arwah gurunya. 

Nah, rupanya ada pula etika dalam perdatuan. Setinggi apa pun ilmu datu, ia tak boleh mengobati apabila tidak diminta. 

Seorang datu hendaklah rendah diri. Ia tidak boleh memasang tarif, meski pun tiap mengobati, pasien wajib membayar syarat. Jika tidak maka datu akan sakit. Kuncinya ikhlas! 

Setelah mendiagnosa pasiennya, selain mantera dan jampi, untuk mengobati diracikkan obat yang lazimnya dari rempah-rempah.   

Agar tak sekadar beromantisme pada sejarah masa lalu, pria 68 tahun itu mengingatkan bahwa saat ini rempah Indonesia telah dibudidayakan di banyak negara di Asia, Eropa, Afrika dan Amerika.

Selanjutnya, kata dia, masing-masing negara berupaya serius meneliti khasiatnya dan mematenkan sebagai haknya serta memasarkan produksinya.

BARUS, sebuah kecamatan di Kabupten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara adalah titik penting peradaban masa lalu. Dari sinilah pengawet jasad Firaun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News