Baharuddin Akui Pilih Miranda, Tapi Bantah Diarahkan Golkar
Rabu, 22 Juli 2009 – 17:31 WIB
JAKARTA- Mantan anggota Komisi IX DPR RI Baharuddin Aritonang membantah ada arahan dari Partai Golkar untuk memilih Miranda Swaray Goeltom, sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada pertengahan 2004 lalu. Baharuddin yang kini tercatat sebagai anggota Badan Pengawas Keuangan (BPK), juga membantah pernah menghadiri rapat fraksi (Golkar) atau di luar partai, membicarakan pemberian cek perjalanan sebagai upah pemilihan Miranda.
"Saya memang memilih Miranda. Saya memilih dia karena profesionalisme atau kemampuannya," ucap politikus Golkar ini, selepas diperiksa sektar 4 jam sebagai saksi tersangka Hamka Yamdhu, Ijudin Budhyana, Dudi Makmun Murod dan Endin AJ Soefihara.
Baca Juga:
Keempatnya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada awal Juni lalu, karena diduga terlibat langsung dalam pembagian uang suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI yang berujung terpilihnya Miranda tersebut.
Baharuddin menolak menanggapi saat disebutkan Agus Condro sempat menyebutkan bahwa mayoritas anggota Komisi IX kala itu menerima cek perjalanan beberapa hari setelah Miranda terpilih. "Tanya saja Agus Condro," elaknya, seraya menaiki mobil.
JAKARTA- Mantan anggota Komisi IX DPR RI Baharuddin Aritonang membantah ada arahan dari Partai Golkar untuk memilih Miranda Swaray Goeltom, sebagai
BERITA TERKAIT
- Petinju Asal Sumba Ini Gagal Menjadi Tamtama TNI AD
- Minerva Taran Optimistis Raih Suara Terbanyak di Munas II PPJI 2024
- Pasutri Pengendara Motor Dihantam KA Sembrani, Satu Orang Tewas
- Kemendikbudristek: Semester II 2024/2025 Semua Prodi Gunakan Penomoran Sertifikat Profesi Nasional
- Bareskrim Bekuk 2 Pelaku Kejahatan Siber yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar
- RI-Austria Sepakat Memperkuat Kerja Sama Pengembangan BLK Maritim di BBPVP Makassar