Baharuddin Akui Pilih Miranda, Tapi Bantah Diarahkan Golkar

Baharuddin Akui Pilih Miranda, Tapi Bantah Diarahkan Golkar
Baharuddin Akui Pilih Miranda, Tapi Bantah Diarahkan Golkar
JAKARTA- Mantan anggota Komisi IX DPR RI Baharuddin Aritonang membantah ada arahan dari Partai Golkar untuk memilih Miranda Swaray Goeltom, sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada pertengahan 2004 lalu. Baharuddin yang kini tercatat sebagai anggota Badan Pengawas Keuangan (BPK), juga membantah pernah menghadiri rapat fraksi (Golkar) atau di luar partai, membicarakan pemberian cek perjalanan sebagai upah pemilihan Miranda.

"Saya memang memilih Miranda. Saya memilih dia karena profesionalisme atau kemampuannya," ucap politikus Golkar ini, selepas diperiksa sektar 4 jam sebagai saksi tersangka Hamka Yamdhu, Ijudin Budhyana, Dudi Makmun Murod dan Endin AJ Soefihara.

Keempatnya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada awal Juni lalu, karena diduga terlibat langsung dalam pembagian uang suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI yang berujung terpilihnya Miranda tersebut.

Baharuddin menolak menanggapi saat disebutkan Agus Condro sempat menyebutkan bahwa mayoritas anggota Komisi IX kala itu menerima cek perjalanan beberapa hari setelah Miranda terpilih. "Tanya saja Agus Condro," elaknya, seraya menaiki mobil.

JAKARTA- Mantan anggota Komisi IX DPR RI Baharuddin Aritonang membantah ada arahan dari Partai Golkar untuk memilih Miranda Swaray Goeltom, sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News