Bahasa Teknik

Oleh: Dahlan Iskan

Bahasa Teknik
Dahlan Iskan di Stadion Jakarta. Foto Instagram Dahlan Iskan

Atapnya sudah selesai dipasang. Bukan hanya kerangkanya. Tapi bagian tengah yang bisa dibuka-tutup masih belum. Itu bisa cepat karena terbuat dari membran.

Rumputnya juga sudah selesai pasang. Yakni rumput Boyolali yang dicampur dengan 5 persen rumput sintetis. "Di stadion Liverpool rumput sintetisnya 3 persen," ujar Iwan.

Tim Iwan sebenarnya diprogramkan untuk studi banding ke stadion baru Manchester City dan Tottenham Hotspur. Tapi ada pandemi. "Pembuat desain stadion Jakarta ini sama dengan yang mendesain dua stadion itu," ujar Iwan.

Saya sudah ke dua stadion tersebut. Masih baru. Dan keren. "Saya juga sudah ke sana," ujar Iwan. "Lewat online" tambahnya seraya tertawa.

Tentu saya juga meninjau dalamnya. Termasuk ruang VVIP yang dipasangi kaca anti peluru. Tim keamanan kepresidenan sudah melakukan pengecekan tingkat keandalannya.

Jogging track sekeliling stadion yang di atas atap itu belum selesai. Saya ingin ke sini lagi bulan depan. Ingin tahu seperti apa. Lebarnya saja 3 meter. Panjangnya sekeliling stadion: hampir 2 km.

Membangun stadion ini penuh tantangan. Terutama bagaimana menggusur lebih 600 KK di situ. Yakni, mereka yang tinggal di bangunan liar di sepanjang rel kereta api itu.

Mereka sudah pergi. Sudah bersih. Yang 135 KK dibuatkan rumah susun di dekat stadion.

Ilmu teknik itu tidak berpolitik. Pun tidak beragama. Namun, kalau yang ditulis ini tentang teknik baru di stadion baru Jakarta, arahnya bisa ke mana-mana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News