Bahasa Teknik

Oleh: Dahlan Iskan

Bahasa Teknik
Dahlan Iskan di Stadion Jakarta. Foto Instagram Dahlan Iskan

Tanggal 10 Juni 2021, mulailah dilakukan penarikan sling itu. Semua jantung berdegub. Pengawas di 8 tiang sangat tegang. Sensor yang memonitor pergerakan di ujung tiang itu bekerja.

"Satu hari itu kami hanya mengangkat setinggi 1 meter," ujar Ir Iwan Takwin, direktur proyek dari Jakpro. Iwan lulusan UGM. Asal Makassar.

Itu sekaligus sebagai testing apakah keseluruhan atap terangkat dengan serentak. Juga: apakah tidak ada sambungan kerangka yang bermasalah. Bayangkan benda rangkaian selebar 267 x 245 meter diangkat bersama.

Ketika baru diangkat 1 meter itu semua bagian diperiksa. Termasuk tumpuan yang ada di setiap puncak tiang utama.

Setelah satu malam dibiarkan terangkat di ketinggian 1 meter –kalau toh jatuh hanya 1 meter– keesokan harinya dinaikkan lagi. Sangat pelan. Setiap naik 1 meter diperlukan waktu 2 jam. Padahal kerangka atap itu harus naik setinggi 70 meter.

Di hari ke 7 kerangka itu berhasil menumpang di puncak 8 tiang utama. Sekaligus bisa menumpang di 64 tiang lainnya. Lega.

"Gembiranya seperti telah menjuarai turnamen international, Pak," ujar Iwan. Hari itu sudah senja. Lampu-lampu sudah mulai menyala.

Saya ke proyek itu kemarin siang. Yakni setelah ikut menyerahkan award untuk Marketer of the Year di MarkPlus, di Kasablanka Jakarta.

Ilmu teknik itu tidak berpolitik. Pun tidak beragama. Namun, kalau yang ditulis ini tentang teknik baru di stadion baru Jakarta, arahnya bisa ke mana-mana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News