Baik Saja

Baik Saja
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sampai kemarin jumlah yang berhasil dikeluarkan dari reruntuhan 35 orang. Sembilan meninggal, sebelas luka-luka, 16 orang segar bugar.

Masih banyak yang belum ditemukan: masih 156 orang. Mereka terdiri dari berbagai bangsa. Latin 30 orang, Israel 20 orang, Kanada lima orang, dan dari beberapa negara lainnya. Mereka masih terkubur di bawah reruntuhan. Keluarga sudah menganggap mereka meninggal dunia. Sudah empat hari di situ.

Meski itu di Amerika tetap saja perlu bantuan. Tim penyelamat dari Meksiko dan Israel terbang ke Miami. Wali kota setempat mengeluh "kok kami tidak beruntung bisa segera mengevakuasi semua korban". "Kami tidak punya masalah apa-apa. Kami hanya punya problem di bidang keberuntungan," katanya seperti dikutip dari media setempat.

Ini Amerika. Ahli banyak. Yang heroik lebih banyak lagi. Mereka bekerja 24 jam bergantian. Alat pun lengkap. Anjing pengendus cukup. Uang ada. Namun, 156 orang masih terkubur di reruntuhan.

Mereka sampai membuat parit dan terowongan ke dalam reruntuhan itu. Sampai kemarin parit itu sudah sejauh 40 meter. Memutar. Namun, memang harus hati-hati. Reruntuhan itu setiap saat bisa runtuh ke situ.

Heboh. Kok ada gedung runtuh di Amerika! Kok penyelamatannya begitu lambat.

Itulah berita besarnya. Kok yang seperti itu terjadi di Amerika. Bukan di Tiongkok atau India atau Astina.

Di Amerika, pengawasan gedung tinggi sebenarnya sudah sangat ketat. Izin gedung tinggi hanya berlaku 40 tahun. Setelah itu setiap gedung tinggi harus memperbarui izin –untuk 40 tahun berikutnya.

Itulah berita besarnya. Kok yang seperti itu terjadi di Amerika. Bukan di Tiongkok atau India atau Astina.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News