Baku Tembak 25 Orang Tewas, Papa Menyalahkan Rodrigo Duterte

’’Gara-gara pernyataan presiden, jenis pembunuhan seperti ini bakal terus berlanjut,’’ katanya dalam wawancara dengan Agence France-Presse.
Dia mengacu pada pernyataan Duterte yang akan dengan senang hati menghabisi 3 juta pecandu narkoba di bawah kepemimpinannya.
Aktivis HAM yang lain, Chito Gascon, mengungkapkan bahwa jaminan yang Duterte berikan kepada tim antinarkoba yang terlibat baku tembak dengan para penjahat narkoba membuat polisi lepas kendali.
’’Polisi bebas melakukan apa pun dalam razia antinarkoba karena presiden merestui kebrutalan mereka,’’ tegas pria yang menjabat chairman Komisi HAM Filipina tersebut.
Mendengar kritik itu, Kepala PNP Ronald dela Rosa langsung membela Duterte.
’’Presiden tidak memerintah saya untuk membunuh dan membunuh lagi. Saya juga tidak menginstruksikan anak buah saya untuk membunuh tanpa henti. Presiden hanya menegaskan bahwa perang melawan narkoba tidak bakal pernah berhenti,’’ paparnya. Dia menambahkan bahwa polisi hanya menembak tersangka yang melawan.
Razia antinarkoba di dua lokasi yang menjadi target utama pemberantasan narkoba Filipina itu tidak hanya menewaskan sekitar 57 tersangka.
Namun, polisi juga menahan sedikitnya 223 tersangka lainnya. Total, ada 84 razia di Bulacan dan Manila.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte terus menunjukkan taringnya dalam membasmi peredaran narkoba.
- Oknum Pegawai BNN Ditahan Jaksa terkait Narkoba
- Dor, Dor, Dor! Oknum Polisi Ini Terkapar Ditembak Petugas BNN
- Ini Modus Baru Pengedar Narkoba di Bandung, Lihat
- Propam Pastikan 1.205 Personel Polda Jateng Bebas Narkoba dan Judol
- Rumah Mewah dan Aset Gembong Narkoba Mak Gadi Disita Polres Inhu
- Polda Riau Gagalkan Penyelundupan 12,8 Kilo Sabu-sabu oleh Jaringan Internasional