Baku Tembak Polisi, 2 Begal Tewas Didor

jpnn.com - BEKASI – Setelah sempat baku tembak, dua begal akhirnya tewas ditembak jajaran Satreskrim Polresta Bekasi Kabupaten dan Polsek Cikarang Utara, Senin (9/3).  

Kedua penjahat jalan berinisial S, 50, dan K, 40, merengang nyawa setelah terkena peluru panas pada bagian punggung saat terjadi baku tembak di Kampung Kaliulu RT 02 RW 01, Desa Karangharja, Kecamatan Cikarang Utara.
 
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kabupaten Bekasi Komisaris Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, bahwa kedua pelaku penjahat jalanan itu sudah lama menjadi target operasi (TO) karena sering kali melakukan aksi kejahatan di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.  

”Mereka ini spesialis nasabah bank dan SPBU. Namun, tidak menutup kemungkinan juga pelaku pembegalan dijalanan dengan sasaran korbannya yang membawa uang banyak,” kata Wirdhanto Hadicaksono kepada wartawan, Senin (9/3).

Hadicakosono menambahkan, setiap kali melakukan aksi kejahatan mereka selalu menggunakan senjata api dan juga sajam untuk mempermudah aksinya dengan cara mengancam korban. Terkadang mereka juga tak segan melukai korbannya. ”Dengan senjatanya mereka bisa melukai korbannya,”ujarnya.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Cikarang Utara, AKP Bobby Kusumawardhana mengatakan, terungkap kasus ini, berawal dari informasi dari masyarakat dimana kedua pejahata ini tengah “menggambar” SPBU di Kampung Ulu, Karangraharja, Cikarang Utara.

”Mendapat informasi tersebut, petugas kami langsung melakukan pengecekan ke lokasi pada pukul 07.00. Ternyata, infomrasi yang kami terima itu benar karen dua orang dicuriga hendak melakukan perampokan SPBU, ” kata Bobby.  
 
Tanpa buang waktu, petugas langsung melakukan penyergapan terhadap dua penjahat jalanan yang belakangan diketahui berinsial S dan K. Namun saat hendak diringkus mereka melawan dan sempat menembak petugas dengan cara babi buta.

Peluru panas yang ditembakkan pelaku sempat mengenai petugas. Beruntung anggota selamat karena karena rompi anti peluru. Petugas yang tidak mau kehilangan buronanya melepaskan tembakan peringantan dua kali ke udara agar mereka menyerahkan diri.

Namun, tembakan itu tidak digubris sama sekali. Sehingga dengan terpaksa mengarahkan timah panas hingga menemus  dada masing-masing pelaku. Akibat tembakan itu, kedua pelaku tersungkur bersimbah darah.