Bali Masih Jadi Favorit dan Penyumbang Terbesar Devisa Pariwisata

Bali Masih Jadi Favorit dan Penyumbang Terbesar Devisa Pariwisata
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: dokumen JPNN.Com

Jangankan, China yang baru tahun ini booming mengenal Indonesia. Australia yang sebagian warganya sudah menganggap Bali sebagai the second home town pun hanya 14 persen yang tahu Pulau Seribu Pura itu bagian dari Indonesia.

Karena itulah pada tahun pertama 2014-2015, Menpar Arief mempromosikan berdasarkan portofolio yang ada. Yakni, 3 greaters yang meliputi Bali, Jakarta dan Kepri (Batam-Bintan).

Mengapa dipilih tiga itu? Karena selama ini wisawatan mancanegara yang berkunjung di Indonesia masuk lewat Bali (40 persen), Jakarta (30 persen) dan Batam-Bintan (20 persen).

“Saya selalu memulai dari akhir. Selama ini 90 persen wisman itu masuk melalui tiga pintu utama itu, karena itu kita buat tiga greater tersebut,” ujarnya.

Promosi pun disesuaikan dengan tiga destinasi itu. Begitu pula dengan originasinya yang ditetapkan berdasar pada data kunjungan yang sudah ada. Lima besar originasi ada di Singapore, Malaysia, Tiongkok, Australia dan Jepang.

“Dan saat ini, Tiongkok sudah mengalahkan semuanya, dan lompat dari posisi ke-4 sebelumnya, langsung naik ke posisi satu,” ungkapnya.

Dari lima besar itu, Tiongkok termasuk yang memiliki proyeksi sangat besar karena pada 2014 saja jumlah outbond atau orang China yang bepergian ke luar negeri untuk berwisata  sudah lebih dari 100 juta orang. Tahun 2015 naik menjadi 120 juta outbond travellers. Namun, yang masuk ke Indonesia baru 1 persen saja.

China adalah pasar yang empuk bagi pariwisata di semua negara di muka bumi. Semua negara memotret China sebagai raksasa yang potensial di pariwisata, termasuk Indonesia.

DENPASAR – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya selalu menggunakan password “Bali” dalam mempromosikan destinasi di seluruh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News