Baliho Bergambar Puan Dirusak, Atang: Bukan Tabiat Demokrat Sejati
Salah satu figur yang mewarnai wacana politik publik saat ini adalah Puan Maharani yang menjadi kandidat dari PDI Perjuangan.
Kehadiran Puan Maharani di ruang publik sebagai salah satu kandidat capres/cawapres, di satu sisi dapat menarik simpati publik.
Namun pada sisi yang lain dapat memantik resistensi.
Menurut dia, perusakan baliho bergambar ketua DPR RI itu dapat dimaknai sebagai bentuk ketidaksukaan publik terhadap tampilnya Puan Maharani.
"Ini merupakan pesan politik bahwa tidak semua masyarakat memberikan apresiasi atas hadirnya figur di pentas politik nasional," katanya.
Menurut Ahmad Atang, atensi publik yang berbeda tentu sah-sah saja dalam negara demokrasi.
Namun dia mengingatkan, tindakan resistensi dengan melakukan perusakan tidak menggambarkan tabiat seorang demokrat sejati.
Atang menegaskan, seorang demokrat selalu siap berbeda dalam kesantunan bukan anarkisme yang berlebihan.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Atang menilai perusakan baliho bergambar Puan Maharani bukan tabiat demokrat sejati.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang
- Pilkada Sleman: PDI Perjuangan Masih Menjadi Partai Seksi untuk Kendaraan Politik Para Calon
- Gorengan PDI Perjuangan Mantap, Sudaryono Colek Bambang Pacul
- Lia James
- DPR RI Bakal Menyelesaikan 43 RUU yang Masih Dibahas di Tingkat I
- Merespons Prabowo, Hasto Bicara Cita-Cita Bung Karno Merombak Sistem Internasional yang Anarkis