Balita Korban Molotov di Gereja Meninggal Dunia, Inilah Penjelasan Mabes Polri

Balita Korban Molotov di Gereja Meninggal Dunia, Inilah Penjelasan Mabes Polri
Keluarga bocah Intan Olivia Marbun saat menangisi kepergian balita korban jiwa bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda. Foto: prokal.co

jpnn.com - JAKARTA - Salah balita satu korban bom di Gereja Oikumene HKBP Samarinda, Intan Olivia Marbun akhirnya tutup usia pada Senin (14/11) pukul 03.05 waktu Indonesia tengah (WITA). Bocah 2,5 tahun itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit AW Sjahranie, Samarinda.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenpas) Divhumas Polri, Brigjen Agus Rian‎to mengatakan, pihak rumah sakit sebenarnya sudah berupaya merawat dan mengobati Intan. Namun, luka bakar akibat bom molotov yang diderita bocah tak berdosa itu memang

Agus menurutkan, sebagian besar tubuh korban mengalami luka bakar. "Almarhumah meninggal akibat luka bakar 78 persen dan infeksi saluran pernapasan," ujarnya.

Seperti diketahui, bom molotov dilemparkan oleh seorang pelaku bernama Juhanda alias Jo ke halaman parkir Gereja Oikumene Samarinda pada Minggu (13/11) pagi sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Ledakan terjadi saat bubaran jemaat gereja.

Intan yang tinggal di Jalan Cipto Mangunkusumo Gang Jati 3 RT 27 Harapan Baru, Loa Janan Ilir, Samarinda menjadi korban ledakan. Ada pula tiga balita lain yang menjadi korban.

"Yang bersangkutan salah seorang anak sekolah Minggu HKBP Samarinda Seberang," kata Agus.(mg4/jpnn)


JAKARTA - Salah balita satu korban bom di Gereja Oikumene HKBP Samarinda, Intan Olivia Marbun akhirnya tutup usia pada Senin (14/11) pukul 03.05


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News