Balon Putih Tiongkok

Oleh: Dahlan Iskan

Balon Putih Tiongkok
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Yang dilakukan Tiongkok saat itu: mengirim beberapa pesawat tempur untuk mengapit pesawat pengintai Amerika itu. Lalu memintanya mendarat.

Amerika minta agar pesawat itu dikembalikan. Tiongkok masih belum melepaskannya.

Seharusnya, kata Tiongkok, Amerika tidak menembak balon itu. Tetapi tekanan politik di dalam negeri Amerika luar biasa.

"Kalau saja presidennya Donald Trump, balon itu langsung ditembak," ujar Greene.

Rupanya Greene kurang cermat. Di masa pemerintahan Trump diketahui ada tiga balon Tiongkok melintasi Amerika. Tidak ada yang ditembak jatuh.

Begitulah media Amerika memberitakan berkali-kali.

Saya pun menghubungi Sahabat Disway yang ahli pesawat terbang dan balon udara. Ia tinggal di Alabama, Amerika Serikat. Ia beberapa kali datang ke Indonesia. Termasuk ke rumah saya.

Ia bercerita kini perusahaan pesawat terbang terkemuka, Airbus, juga memproduksi balon.

Tiongkok pun mengungkit kejadian tahun 2019. Yakni ketika pesawat pengintai Amerika terbang di atas wilayah Tiongkok. Tertangkap basah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News