Balon Putih Tiongkok

Oleh: Dahlan Iskan

Balon Putih Tiongkok
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Airbus baru akan memulai dengan solar cell," katanya.

"Di Airbus kini sedang dalam masa peralihan untuk meninggalkan energy fosil ke energi hidrogen. Tujuannya untuk mengurangi CO2," ujar sahabat Disway itu.

"Langkah berikutnya baru menuju ke solar cell. Khususnya di proyek  LTA (Lighter Than Air) yang relatif lebih kecil kebutuhan energinya," katanya.

Energi yang didapat dari solar cell sama dengan energi yang dipasok dari baterai. Yakni berupa listrik untuk menggerakkan motor seperti di Tesla.

Setidaknya, Amerika kini dapat info itu: teknologi balon Tiongkok sudah menggunakan solar cell. Itu berarti berat balon tersebut sudah sangat minimal.

Amerika juga mengetahui bahwa balon tersebut ternyata diluncurkan dari pulau Hainan.

Dari sinilah Amerika menduga bahwa balon tersebut ''balon militer yang diberi baju sipil".

Hainan adalah pangkalan angkatan laut Tiongkok yang terbesar.

Tiongkok pun mengungkit kejadian tahun 2019. Yakni ketika pesawat pengintai Amerika terbang di atas wilayah Tiongkok. Tertangkap basah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News