Bambang Brodjonegoro Lebih Baik dari Ahok, Anas dan Tumiyana?
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi masih menggodok empat nama calon bos Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) yakni Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, Bupati Banyuwangi Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas dan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tumiyana.
Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie menyatakan, dalam menentukan kepala Badan Otorita IKN, Presiden Jokowi pasti melihat berbagai aspek. Dia meyakini bahwa presiden sudah memiliki berbagai pertimbangan untuk menentukan siapa yang akan diputuskan menjadi kepala Badan Otorita IKN.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu menambahkan semua aspek perlu menjadi perhatian dalam menentukan pimpinan.
“Bagi saya, tinggal presiden lihat saja di antara nama itu dari berbagai aspek. Misalnya, dari aspek kemampuan (calon), aspek sosial ibu kota baru itu sendiri termasuk aspek budayanya juga supaya (calon) mengerti juga memimpin di Kalimantan. Jadi, harus mengerti tipikal di Kalimantan,” kata Syarief saat dihubungi JPNN.com, Senin (9/3).
Nah, Syarief pribadi menilai Mensristek yang juga mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, lebih memadai memimpin Badan Otoritas IKN.
Menurut Syarief, meski sekarang menjabat Menristek, Bambang Brodjo juga ditugasi presiden untuk membantu persiapan pemindahan ibu kota negara. Bahkan, kata dia, Bambang sejak awal tahu dan terlibat langsung dalam proses persiapan pemindahan ibu kota baru.
“Saya kira seperti Pak Bambang Brodjonegoro, beliau Menristek dan pernah menjadi kepala Bappenas saya kira lebih memadai untuk memimpin Badan Otorita Ibu Kota Negara. Jadi, saya kira posisi itu cukup tepat kalau dipercayakan kepada Pak Bambang,” ujar legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) I Kalimantan Barat (Kalbar) itu.
Ia menilai Bambang memenuhi berbagai aspek untuk menjadi kepala Badan Otorita IKN. “Secara histori, secara filosofi, beliau sangat mengetahui. Beliau juga sebagai seorang teknokrat. Jadi, saya kira beliau komprehensif memenuhi semua aspek,” katanya.
Syarief menilai Bambang Brodjonegoro lebih memadai dan tepat memimpin Badan Otorita IKN.
- Menteri Anas Singgung Lagi PPPK Part Time, 20% Jatah Guru Swasta
- Sumber Daya Air Bakal Jadi Prioritas Pembangunan IKN
- Pendaftaran PPPK 2024 Pintu Tol Honorer jadi ASN, Lihat Data Jomplang Ini
- Formasi CPNS 2024 & PPPK Terbanyak untuk Honorer Tenaga Teknis
- 7 Poin Pernyataan Menteri Anas soal Pemindahan ASN ke IKN, Penting Semua
- 5 Berita Terpopuler: ASN yang Pindah ke IKN Bakal dapat 1 Apartemen, 92 Ribu NIK Warga Jakarta Bakal Nonaktif